Kolombia Desak PBB Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Jakarta, IDN Times - Presiden Kolombia Gustavo Petro, pada Selasa (28/5/2024), menyampaikan bahwa tidak ada alternatif lain kecuali mengirimkan pasukan penjaga perdamaian PBB ke Gaza untuk menghentikan agresi militer Israel.
Pekan lalu, Petro sudah mengungkapkan akan membuka Kantor Kedutaan Besar Kolombia di Ramallah, Palestina. Sebelumnya, Kolombia juga sudah memutus hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bagian dari penolakan serangan kepada warga sipil Palestina di Gaza.
1. Kolombia ingin menjadi bagian dari pasukan perdamaian PBB di Gaza
Petro mengungkapkan bahwa Kolombia akan menjadi bagian dari misi perdamaian, jika PBB mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza.
Dilansir EFE, pernyataan itu disampaikan setelah insiden pemboman di kamp pengungsi IDP di area Tal al Sultan dan Mawasi, Rafah. Insiden tersebut telah menewaskan 20 orang. Bahkan, Israel disebut tidak menganjurkan evakuasi sebelum melancarkan serangan.
Kementerian Luar Negeri Kolombia juga sudah menyatakan kecamannya kepada Israel atas serangan di Rafah. Pihaknya pun juga melontarkan kecaman kepada Hamas yang melakukan serangan misil ke Tel Aviv yang tidak menimbulkan korban jiwa.
Pernyataan ini menjadi rentetan kritik pedas dari Petro kepada Israel atas agresinya ke Gaza dan dukungan kepada rakyat Palestina.
2. Venezuela kritisi AS dan Eropa yang diam di tengah serangan Israel ke Gaza

Selain Kolombia, Presiden Venezuela Nicolas Maduro kembali melayangkan kecaman atas serangan Israel di Rafah. Ia menuding Amerika Serikat (AS) dan Eropa tidak melakukan apapun untuk menghentikan Israel.
"Ini adalah salah satu genosida terburuk yang merenggut kehidupan dan berdampak langsung pada kemanusiaan sejak peristiwa yang dilakukan Adolf Hitler. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seperti Raja Herod yang membom anak-anak Muslim dan Kristiani dan melanggar hukum internasional," tegasnya, dikutip Prensa Latina.
"Dan apa yang dikatakan oleh AS? Apa yang dikatakan oleh Eropa? Mereka tetap diam di tengah genosida ini. Ini menjadi pertanyaan, apakah ada persekongkolan dari AS dan Eropa dengan genosida terburuk dalam sejarah umat manusia ini," tambahnya.
3. Meksiko dukung Afrika Selatan dalam dakwaan dugaan genosida Israel di Gaza

Meksiko mengungkapkan bakal mendukung dakwaan Afrika Selatan kepada Israel atas dugaan genosida di Gaza. Pernyataan ini mengacu pada Pasal 63 Statuta Pengadilan yang memberikan hak negara lain untuk mengintervensi proses dakwaan.
Dilansir CNN, pernyataan ini bukan kali pertama Meksiko menyampaikan pandangannya soal situasi di Gaza. Pada Senin, Meksiko sudah mengecam aksi militer Israel yang melancarkan pemboman di Rafah dan mendesak gencatan senjata.
Langkah Meksiko ini mengikuti Kolombia dan Libya yang sudah mengajukan intervensi dukungan kepada dakwaan kepada Israel soal pelanggaran Konvensi Perlindungan dan Pencegahan Genosida pada 5 April dan 10 Mei lalu.