Kolombia Peringati Setahun Operasi Penyelamatan 4 Anak di Hutan Amazon

Jakarta, IDN Times - Kolombia pada Minggu (9/6/2024) memperingati setahun penyelamatan empat anak pribumi yang selamat dari kecelakaan pesawat di hutan hujan Amazon. Operasi yang berlangsung selama lebih dari sebulan itu sempat menyita perhatian dunia.
Dilansir Associated Press, upacara kecil diadakan di pangkalan militer Bogota pada Minggu. Acara tersebut mencakup reuni antara tentara dan sukarelawan pribumi yang tergabung dalam “Operasi Harapan" tahun lalu. Berapa kerabat dari anak-anak yang diselamatkan juga hadir dalam acara itu.
“Saya sedih karena saya masih belum bisa bersama anak-anak. Tetapi saya sangat berterima kasih kepada mereka yang membantu kami menyelamatkan mereka," kata Fatima Valencia, nenek dari anak-anak tersebut.
1. Empat anak bertahan hidup sendirian di hutan selama 40 hari
Kakak beradik dari suku Huitoto berhasil bertahan hidup selama 40 hari di hutan setelah pesawat kecil yang mereka tumpangi jatuh di hutan Amazon yang terpencil pada 1 Mei 2023. Saat itu, mereka berusia 13, 9, 4 tahun dan 11 bulan.
Ibu mereka, Magdalena Mucutuy, dan dua orang dewasa lainnya tewas dalam kecelakaan itu. Mereka sedang dalam perjalanan dari desa kecil Araracuara, yang terletak jauh di dalam hutan Amazon Kolombia, menuju kota San Jose del Guaviare saat insiden terjadi.
Pencarian besar-besaran yang melibatkan 160 tentara dan 70 masyarakat adat pun diluncurkan setelah kecelakaan tersebut. Tim penyelamat menyisir medan yang sulit di sekitar lokasi kecelakaan pesawat selama tiga minggu dan menggunakan anjing pelacak serta helikopter untuk menemukan anak-anak tersebut.
Pada 9 Juni, tim penyelamat akhirnya menemukan anak-anak tersebut sekitar 5 kilometer sebelah barat di lokasi kecelakaan. Selama lebih dari sebulan, mereka bertahan hidup dengan memakan buah-buahan dan biji-bijian di hutan.
2. Hak asuh terhadap anak-anak tersebut belum ditentukan
Setelah operasi penyelamatan, perebutan hak asuh pun terjadi antara kakek-nenek dari pihak ibu dan pasangan mendiang ibu mereka, Manuel Ranoque. Pihak berwenang kini menunggu pekerja sosial untuk memutuskan siapa yang harus diberikan hak asuh.
Ranoque adalah ayah kandung dari dua anak termuda, Tien dan Cristin. Dia juga tinggal bersama dua anak lainnya yang lebih tua dan ibu mereka selama beberapa tahun sebelum kecelakaan.
Pada Agustus lalu, Ranoque dipenjara atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu anak sebelum kecelakaan terjadi. Pada Oktober, jaksa penuntut di Kolombia secara resmi mendakwa Ranoque melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Namun, pria itu membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan akan membela dirinya di pengadilan yang akan datang.
3. Anak-anak dalam keadaan sehat
Pada Minggu, Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia mengunggah foto keempat anak tersebut dengan wajah diburamkan di akun media sosial X. Dalam unggahan tersebut, kelompok itu mengatakan bahwa mereka dalam keadaan sehat dan tumbuh dengan baik di bawah perawatan negara.
“Kakak beradik Mucutuy saat ini menghabiskan hari-hari mereka menikmati hidup dan belajar. Mereka didampingi oleh tim yang khusus menangani urusan etnis dan bekerja agar mereka tidak kehilangan adat istiadatnya selama jauh dari wilayahnya,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.