Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kongres Texas Pimpin Aksi Mogok Makan untuk Lindungi Hak Pekerja

ilustrasi aksi pemogokan (unsplash.com/Clay Banks)

Jakarta, IDN Times - Anggota Kongres dari Partai Demokrat di Texas, Greg Casar, ikut berpartisipasi dalam aksi mogok makan dan minum pada Selasa (25/7/2023). Dia dan aktivis lainnya berjaga di luar Capitol Amerika Serikat (AS).

Perwakilan mahasiswa baru mengatakan, mereka mengadakan aksi pemogokan untuk menarik perhatian orang-orang tentang perlunya standar cuaca panas di tempat kerja federal, termasuk perlindungan untuk istirahat dan minum air. Ini terjadi karena sebagian besar wilayah AS telah mengalami cuaca panas yang memecahkan rekor musim panas tahun ini.

"Kami membutuhkan perlindungan federal dari pemerintahan (Joe) Biden segera setelah kami mendapatkannya, terutama untuk musim panas mendatang, yang kami tahu bisa lebih panas dari ini," kata Casar, yang mewakili bagian dari aktivis lain, dikutip dari CBS News.

1.Pemerintah harus turun tangan mendukung para pekerja

Selama aksi, Casar berpartisipasi dalam pemogokan makan dan minum sepanjang hari. Dia tidak akan minum air, makan, atau istirahat sampai perawat memintanya berhenti.

"Saya melakukan mogok makan hari ini karena keluarga di seluruh Texas dan di seluruh Amerika pantas mendapatkan martabat dalam pekerjaannya. Tetapi Greg Abbott tidak berpikir demikian. Selama gelombang panas, gubernur baru saja menandatangani UU yang mencabut hak pekerja untuk istirahat dan minum air di tempat kerja," kata Casar, dikutip dari KVUE.

"Pemerintahan Biden harus turun tangan, mengesampingkan Abbott dan memastikan perlindungan terhadap cuaca panas untuk orang Amerika di semua industri. Pemerintah kita harus bekerja untuk rakyat, bukan untuk perusahaan rakus yang mengeksploitasi pekerjanya dan mengisi pundi-pundi kampanye Abbott," lanjutnya.

Apa yang dikatakan Casar mengacu pada Texas House Bill 2127, yang akan memblokir penegakan peraturan daerah. Ini mulai berlaku pada 1 September.

Pemogokan Casar akan berlangsung mulai pukul 09.30 hingga 17.30 waktu setempat pada Selasa. Aksi pemogokan bersama para aktivis ini disiarkan langsung melalui Facebook, Twitter, dan YouTube.

2.Cuaca panas menyebabkan banyak pekerja meninggal di Texas

Pada Senin (24/7/2023), ada lebih dari 100 anggota Kongres menandatangani surat kepada Departemen Tenaga Kerja, untuk menyerukan standar Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) karena negara bergulat dengan suhu tinggi yang berbahaya.

“Di Dallas, Texas, seorang karyawan kantor pos yang sudah bekerja selama 40 tahun meninggal saat dalam perjalanannya dalam suhu 115 derajat. Di Harrison County, Texas, seorang gelandangan berusia 35 tahun yang bekerja untuk memulihkan tenaga meninggal yang kemungkinan besar diakibatkan oleh kelelahan akibat suhu panas," kata surat itu, dikutip dari KAKE

"Kita tahu kejadian cuaca ekstrem seperti gelombang panas semakin sering terjadi dan semakin berbahaya akibat perubahan iklim. Tindakan mendesak diperlukan untuk mencegah lebih banyak kematian," tambah dia. 

Menurut National Weather Service, panas membunuh lebih banyak warga AS daripada bencana lainnya, seperti banjir, angin topan atau dingin ekstrem. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa 2023 bisa menjadi tahun terpanas di bumi.

3. Cara pemerintah atasi cuaca panas

Casar mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Julie Su selaku Penjabat Sekretaris Tenaga Kerja, yang bekerja keras untuk menyelesaikan kebijakan federal di tengah gelombang panas. 

Su mengatakan bahwa Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang berada di bawah Departemen Tenaga Kerja, sedang mengambil langkah untuk melindungi pekerja di lingkungan yang terpapar cuaca panas.

“Banyak pekerja mengalami peningkatan risiko, bukan hanya karena pekerjaan yang mereka lakukan atau tempat tinggal mereka, tetapi juga karena berbagai faktor seperti warna kulit atau etnis mereka," ungkap Su, dilansir CNN.

"Saat ini, kami terus menumbuhkan ekonomi yang lebih inklusif dan mudah diakses. Departemen akan terus menggunakan setiap sumber daya yang tersedia untuk memastikan semua pekerja mendapatkan perlindungan kesehatan dan keselamatan yang mereka butuhkan dan layak dapatkan di tempat kerja," tambahnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sanggar Sukma
EditorSanggar Sukma
Follow Us