Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konsulat RI Tawau Pulangkan 135 WNI dari Malaysia

WNI dan PMI yang dipulangkan dari Malaysia. (dok. KRI Tawau)

Jakarta, IDN Times - Konsulat RI di Tawau, Malaysia, kembali memfasilitasi pemulangan 135 WNI dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah. Selama ini, mereka ditampung di detensi imigrasi Malaysia.

Mereka juga telah selesai menjalani proses hukum dan selanjutnya dideportasi oleh pemerintah Malaysia pada Rabu (12/10/2022).

1. Pemulangan menggunakan kapal feri

WNI dan PMI yang dipulangkan dari Malaysia. (dok. KRI Tawau)

Proses pemulangan tersebut dilakukan melalui jalur laut dari Pelabuhan Tawau ke Pelabuhan Tunon Taka di Nunukan, Kalimantan Utara dengan menggunakan kapal feri yang disediakan secara khusus. 

Para WNI yang dideportasi kali ini terdiri dari 111 orang pria dan 24 orang perempuan. Berdasarkan informasi dari pihak berwenang Malaysia dan wawancara langsung dengan yang bersangkutan, para WNI yang dideportasi ini sebelumnya terlibat berbagai kasus di wilayah Sabah-Malaysia.

Umumnya, sebagian besar pelanggaran keimigrasian ada 123 kasus dan sisanya terkait narkoba (9 kasus), serta tindak pidana lainnya (3 kasus).

2. Pastikan status kewarganegaraan

WNI dan PMI yang dipulangkan dari Malaysia. (dok. KRI Tawau)

Sebelum dilakukan proses deportasi, saat masih berada di Depot Imigresen Tawau (DIT), para WNI dan PMI tersebut juga terlebih dahulu diverifikasi oleh Tim Satgas Perlindungan KRI Tawau guna memastikan kewarganegaraan yang bersangkutan.

Setelah yang bersangkutan dipastikan berkewarganegaraan Indonesia, pihak konsulat menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk kelancaran proses deportasi.

Sesampainya di Nunukan, para WNI ini akan ditangani dan diproses lebih lanjut oleh instansi-instansi terkait di Indonesia mulai dari ketibaan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan hingga pemulangan ke daerah asal masing-masing.  

3. Indonesia minta kondisi detensi imigrasi diperbaiki

Sejumlah TKI yang ada di Malaysia (ANTARA Foto/Agus Setiawan)

Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau telah melakukan pertemuan dengan Pengarah Imigresen Wilayah Sabah dan Jabatan Kesihatan Negeri Sabah (JKNS) Malaysia serta pertemuan virtual dengan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) pada Juli 2022 lalu.

Pertemuan ini didasari laporan KBMB tentang kondisi WNI yang berada di detensi imigrasi Malaysia, tepatnya di Sabah dan Tawau yang cukup memprihatinkan. Bahkan ada laporan WNI meninggal.

Disampaikan pula agar kondisi detensi diperbaiki dari segi akses kesehatan dan fasilitas sanitasinya. Di lain pihak, KJRI Kota Kinabalu dan KRI di Sabah juga akan meningkatkan intensitas kunjungan pemantauan, bantuan logistik pakaian, makanan, obat-obatan, alat-alat kesehatan, dan tes PCR dalam proses pemulangan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us