Korban Tewas Gempa Afghanistan Naik Drastis Jadi 610 Orang

- Korban tewas gempa Afghanistan naik drastis menjadi 610 orang setelah gempa berkekuatan 6,0 magnitudo di Afghanistan timur.
- Lebih dari 1.300 orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempa kuat yang mengguncang provinsi Kunar dan Nangahar.
- Banyak rumah hancur rata dengan tanah, akses jalan yang sempit diperparah oleh longsor akibat guncangan, serta getaran susulan terus terjadi.
Jakarta, IDN Times – Kementerian Dalam Negeri Taliban pada Senin (1/9/2025) melaporkan, jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 6,0 magnitudo di Afghanistan timur meningkat drastis menjadi 610 orang. Lebih dari 1.300 orang lainnya mengalami luka-luka.
Gempa kuat itu mengguncang provinsi Kunar dan Nangahar pada Minggu (31/8) menjelang tengah malam waktu setempat. Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut episentrum berada 27 km timur kota Jalalabad, sekitar 140 km dari Kabul, dengan kedalaman hanya 8 km.
Banyak rumah di dekat perbatasan Afghanistan–Pakistan hancur rata dengan tanah. Kondisi medan yang bergunung-gunung serta terbatasnya akses komunikasi membuat informasi korban baru tiba secara bertahap.
Menurut laporan pejabat lokal kepada BBC, sejumlah desa di Kunar hancur sepenuhnya. Banyak warga masih terperangkap di bawah reruntuhan, sementara tim penyelamat berjuang mengevakuasi korban di tengah situasi sulit.
Akses jalan yang sempit di daerah pegunungan diperparah oleh longsor akibat guncangan. Hal ini membuat tim penyelamat kesulitan membawa peralatan berat maupun bantuan darurat. Getaran susulan juga terus terjadi, menambah kepanikan warga yang selamat dan mempersulit operasi pencarian.
Afghanistan termasuk salah satu negara yang paling rawan gempa di Asia. Letaknya di jalur pertemuan lempeng India dan Eurasia membuat wilayah ini kerap mengalami guncangan besar yang merusak. Selain meruntuhkan bangunan, gempa di kawasan pegunungan juga sering memicu longsor yang memperparah kerusakan dan menambah jumlah korban jiwa.