Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korsel: Korut Untung Besar atas Pengiriman Tentara ke Rusia

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Korea Selatan (NIS), pada Minggu (3/11/2024), menyebut Rusia sudah memberikan bantuan kepada Korea Utara (Korut) sebagai balas jasa atas pengiriman tentara ke Ukraina. Pihaknya mengklaim Korut mendapatkan keuntungan besar dalam pengiriman tentara. 

Dalam beberapa pekan terakhir, situasi di garis depan Ukraina kian memanas usai munculnya kabar pengiriman ribuan tentara Korut ke Rusia. Tentara asal Korut itu diduga akan disamarkan menjadi tentara Rusia dan masuk dalam Batalion Buryats. 

1. Rusia beri bantuan pangan dan imbalan besar bagi tentara Korut

Mantan Duta Besar Korea Selatan (Korsel) di Rusia, Wi Sung-lac, mengatakan bahwa keterlibatan Korut dalam perang di Ukraina justru sangat menguntungkan. Ia menyebut bantuan militer ke Rusia ini akan mengurangi dampak krisis pangan dan finansial di Korut. 

Melansir dari Ukrainska Pravda, tentara Korut yang berperang membantu Rusia akan memperoleh gaji sebesar 2 ribu dolar AS (Rp31,6 juta) per bulan. Sedangkan, ribuan pekerja asal Korut yang dikirim ke Rusia memperoleh sekitar 800 dolar AS (Rp12,6 juta) per bulan.

Wi juga mengatakan bahwa produksi beras, gandum, dan biji-bijian di Korut hanya sebesar 4 juta ton per tahunnya. Jumlah itu masih kurang untuk menyediakan bahan pangan yang cukup bagi penduduknya, sehingga berdampak pada kelaparan di Korut. 

Dalam perjanjian itu, Rusia disebut akan mengirimkan bantuan beras sebesar 600-700 ribu ton ke Korut sebagai balas jasa pengiriman tentara dan senjata. 

2. Korut memperoleh bantuan teknologi antariksa dari Rusia

Bendera Korea Utara. (pixabay.com/padrinan)

NIS melaporkan bahwa perjanjian antara Korut-Rusia termasuk dalam pemberian bantuan teknologi antariksa dari Moskow. Pihaknya mengklaim Pyongyang sedang mencari cara untuk kembali meluncurkan satelit pengintainya.

Namun, Wi mengatakan bahwa hal yang paling mengkhawatirkan dalam perjanjian antara kedua negara ini berpotensi melibatkan Rusia jika pecahnya kembali perang di Semenanjung Korea.  

"Korut sudah menunjukkan kesediaannya dalam berperang untuk membantu Rusia. Jika pecahnya perang di Semenanjung Korea, maka Korut dapat berharap kepada Rusia untuk datang dan membantunya," terang Wi. 

Mantan Presiden Insitute for National Security Strategy, Nam Sung-Wook, mengatakan bahwa kemampuan tentara Korut di Ukraina masih diragukan. Namun, Moskow mungkin akan menggunakan tentara Korut sebagai alat tawar dengan pemerintah Amerika Serikat selanjutnya. 

3. Korut berjanji bantu Rusia hingga meraih kemenangan di Ukraina

Pada Jumat (1/11/2024), Menteri Luar Negeri (Menlu) Korut Choe Son-hui mengadakan kunjungan ke Moskow untuk bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Ia pun mengatakan akan mendukung Rusia hingga mencapai kemenangan di Ukraina. 

"Kami mengulangi lagi bahwa kami akan mendukung komrad Rusia hingga mencapai hari kemenangan. Kami tidak ragu bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Rusia Vladimir Putin, tentara dan rakyat Rusia akan mencapai kemenangan besar dalam mempertahankan kedaulatan dan keamanan negaranya," kata Choe, dilansir The Moscow Times

Sementara itu, Lavrov mengapresiasi hubungan baik Rusia-Korut, terutama di bidang militer dalam beberapa bulan terakhir. Ia menyebut hubungan militer kedua negara akan berdampak signifikan terhadap keamanan penduduk kedua negara. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us