Diduga Bocorkan Info, Rusia Penjarakan Mantan Pegawai Konsulat AS

- Rusia menjatuhi hukuman penjara 4 tahun 10 bulan pada mantan pegawai konsulat AS, Robert Shonov, karena mengumpulkan informasi untuk Amerika Serikat.
- Kedutaan Besar AS di Moskow menentang tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai kampanye intimidasi pemerintah Rusia terhadap warganya.
- Shonov didakwa berdasarkan pasal baru yang mengkriminalkan kerja sama secara rahasia dengan negara asing yang ditujukan terhadap keamanan Rusia.
Jakarta, IDN Times - Rusia menjatuhi hukuman empat tahun 10 bulan penjara kepada warga negaranya Robert Shonov, mantan pegawai konsulat AS di Vladivostok pada Jumat (1/11/2024). Dia didakwa bekerja sama dengan negara asing yang merugikan keamanan nasional.
Dinas Keamanan Rusia (FSB) menangkapnya pada Mei 2023 karena mengumpulkan informasi untuk Amerika Serikat (AS). Dia memberikan informasi itu kepada diplomat AS dan sebagai imbalannya menerima uang.
1. Tuntutan dianggap sebagai intimidasi dari Rusia

Kedutaan Besar AS di Moskow mengutuk hukuman tersebut dan menentang tuduhan tersebut sebagai sepenuhnya salah dan tidak berdasar.
“Penuntutan pidana terhadap Shonov hanya menggarisbawahi kampanye intimidasi yang semakin gencar dilakukan pemerintah Rusia terhadap warga negaranya sendiri,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Associated Press.
Shonov didakwa berdasarkan pasal baru yang mengkriminalkan kerja sama secara rahasia dengan negara asing, organisasi asing atau internasional untuk membantu kegiatan mereka yang jelas-jelas ditujukan terhadap keamanan Rusia.
Kritikus Kremlin dan pembela hak asasi manusia mengatakan, pasal itu sangat luas sehingga dapat digunakan untuk menghukum siapa pun Rusia yang memiliki hubungan dengan pihak asing. Aturan itu menetapkan pihak yang bersalah dapat dihukum hingga delapan tahun penjara.
2. Informasi tentang Rusia yang dikumpulkan

Selain hukuman penjara di koloni hukuman rezim umum, Shonov juga harus membayar denda sebesar 1 juta rubel (Rp162 juta). Setelah bebas mantan pegawai konsulat ini akan menghadapi pembatasan tambahan selama 16 bulan.
FSB telah merilis sebuah video yang menunjukkan pengakuan bersalah Shonov pada Agustus 2023. Dalam video itu dia mengatakan dua diplomat senior AS yang berbasis di Moskow memintanya mengumpulkan informasi tentang invasi Rusia di Ukraina, aneksasinya atas wilayah baru mobilisasi militernya, dan pemilihan presiden Rusia tahun ini, dilansir dari Reuters.
Dia mengatakan diminta untuk mengumpulkan informasi negatif mengenai topik-topik tersebut, mencari tanda-tanda protes rakyat, dan mencerminkan hal tersebut dalam laporannya. Kedua diplomat tersebut telah diusir dari Rusia.
3. AS sebut informasi yang dikumpulkan tersedia untuk umum

Departemen Luar Negeri AS pada tahun lalu mengatakan Shonov bekerja di Konsulat AS di Vladivostok selama lebih dari 25 tahun. Konsulat tersebut ditutup pada 2020 karena wabah COVID-19 dan tidak pernah dibuka kembali.
Departemen Luar Negeri AS menyampaikan bahwa Rusia pada April 2021 telah melarang karyawan lokal bekerja di pos-pos diplomatik AS di Rusia. Setelah kebijakan itu, Shonov bekerja di sebuah perusahaan yang dikontrak untuk mendukung kedutaan AS di Moskow.
Pada Mei, juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan bahwa satu-satunya peran Shonov pada saat penangkapannya adalah menyusun ringkasan media dari item pers dari sumber media Rusia yang tersedia untuk publik.