Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Krisis Pangan, Korut Periksa Warganya yang Diduga Mencuri Gandum

Potret anak-anak Korea Utara yang mengungsi setelah banjir di Korea Utara yang dipicu oleh Topan Lionrock pada tahun 2016 (blogs.unicef.org)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) dilaporkan membentuk pasukan khusus untuk menangkap warga yang mencuri gandum. Saat ini, warga Korut masih terperangkap dalam kemiskinan, sehingga banyak warganya yang mencuri bahan makanan di ladang.

Sejumlah sumber mengatakan, pasukan tersebut berkeliling ke daerah-daerah pinggiran untuk memeriksa bawaan warga, apakah ada gandum curian atau tidak. 

1. Pos pemeriksaan dijaga ketat

ilustrasi Kota Pyongyang (unsplash.com/@thoeva)

Dilansir dari Radio Free Asia, Selasa (23/8/2022), seorang warga Korut yang berada di Tokchon mengalami insiden tidak menyenangkan terkait pasukan yang memeriksa barang bawaan warga ini.

Saat berada di pos pemeriksaan, ia memang membawa gandum dan jagung pemberian kerabatnya di Desa Sinsong, namun para petugas tak percaya dengannya.

“Ketika pasukan itu melihat bawaan saya, mereka langsung ingin menyita dan menuduh saya mencuri dari ladang,” kata warga tersebut.

Para petugas langsung menyuruh ia kembali ke Desa Sinsong untuk membawa bukti-bukti bahwa benar gandum dan jagung itu adalah pemberian kerabatnya.

2. Krisis pangan berkepanjangan di Korut

Wilayah perbatasan Korea Utara-Korea Selatan. (pixabay.com/peteranta)

Korut merupakan negara di Asia yang dilanda krisis pangan berkepanjangan dan menganggap semua bahan pangan sangat berharga.

CIA bahkan memprediksi Korut kekurangan 950 ribu ton makanan.

Akibatnya, pemerintah Korut memperketat pemeriksaan gandum di semua wilayah. Disebutkan, pasukan ini akan bertugas hingga musim panen, sekitar September mendatang.

3. Kesulitan membeli bahan impor

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat memimpin rapat Kongres Korea Utara. (Twitter.com/Korea_Friend_UK)

Sementara itu, sejumlah laporan menyebut bahwa Korut kesulitan membeli tepung secara impor karena harganya mahal.

Korut disebut telah menangguhkan impor tepung murah dari China dan Rusia sejak pandemik COVID-19. Namun, tak diketahui apakah saat ini negara komunis tersebut kembali mengimpor tepung dari negara sekutunya atau tidak.

Share
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us