Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kroasia Tolak Pengiriman Misi Pelatihan NATO di Ukraina

Presiden Kroasia, Zoran Milanovic (tengah). (instagram.com/z_milanovic)

Jakarta, IDN Times - Presiden Kroasia, Zoran Milanovic, pada Rabu (2/10/2024) menolak pengiriman tentara ke Ukraina sebagai bagian dari misi NATO Security Assistance and Training for Ukraine (NSATU). Ia mengkhawatirkan negaranya akan terseret dalam konflik Rusia-Ukraina. 

Sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, Milanovic dikenal memiliki pandangan yang berbeda dibanding pemimpin negara Uni Eropa (UE) dan NATO lainnya. Ia menolak pengiriman misi pelatihan ke Ukraina dan kerap mengkritisi sanksi Barat ke Rusia yang dianggap tidak efektif. 

1. Klaim tidak sesuai dengan kepentingan nasional Kroasia

Presiden Kroasia, Zoran Milanovic. (instagram.com/z_milanovic)

Milanovic mengatakan, misi NSATU tidak sesuai dengan kepentingan nasional Kroasia. Ia mengklaim pengiriman personel militer ke Ukraina hanya akan membahayakan keamanan negara dan tentaranya. 

"Sebagai pimpinan tertinggi Pasukan Bersenjata Kroasia, saya tidak mengizinkan partisipasi keanggotaan tentara kami dalam misi seperti ini yang mengancam kepentingan nasional Kroasia dan memiliki konsekuensi besar terhadap keamanan negara," terangnya, dikutip HRT

"Kroasia akan membantu Ukraina dan akan terus melakukannya. Namun, bantuan itu tidak berupa partisipasi dari Pasukan Bersenjata Kroasia. Maka dari itu, selama saya masih menjadi presiden, saya tidak akan mengizinkan kebijakan ini," tambahnya. 

Meski menolak pengiriman bantuan pelatihan militer ke Ukraina, tapi Milanovic mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Ukraina. Ia pun mengecam serangan Rusia ke Ukraina yang melanggar hukum internasional. 

2. Plenkovic sebut Putin sendiri yang mendorong perluasan Uni Eropa

Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic mengungkapkan, sebenarnya Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri yang mendorong perluasan UE. Ia menyebut keputusannya menginvasi Ukraina pada 2022 justru memaksa perluasan UE. 

"Dalam 2,5 tahun terakhir, kami sudah melihat perubahan strategi di ibu kota negara-negara Eropa yang mengarah pada perluasan keanggotaan. Saya percaya bahwa semua perluasan tersebut sebenarnya dipromosikan sendiri oleh Vladimir Putin," tutur Plenkovic, dilansir Bloomberg.

"Dalam 5 tahun ke depan, sesuai dalam mandat baru Komisi Eropa, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana setiap negara yang ingin bergabung melakukan progres dan memenuhi kriteria untuk menjadi anggota UE. Kami selalu mendukung progres dari tetangga kami," sambungnya. 

Pada Juni, UE sudah membuka negosiasi keanggotaan Ukraina dan Moldova untuk pertama kalinya. Pada awal 2024, Brussels juga sudah mengadakan dialog mengenai potensi masuknya Bosnia-Herzegovina ke dalam blok Eropa. 

3. Misi NSATU akan dimulai pada akhir 2024

lambang Ukraina dan NATO (unsplash.com/jccards)

Kepala Komite Militer NATO, Laksamana Rob Bauer, mengumumkan pendirian misi NSATU di Washington, Amerika Serikat (AS). Ia menyebut operasi NSATU di Ukraina akan dimulai pada akhir tahun ini. 

"NSATU bertujuan untuk mendukung Ukraina mencapai kemenangan dalam menghadapi invasi skala besar Rusia dengan menyediakan pelatihan militer dan pengiriman bantuan militer yang tepat pada waktunya," ungkap Bauer, dikutip Ukrainska Pravda

"Negara-negara butuh mengirimkan perwakilan ke kantor pusat. Ide dari pendirian ini pada akhir tahun kami akan memiliki komando yang memiliki kapabilitas operasional. Ini berarti NSATU dapat memulai pekerjaannya," sambungnya. 

Sementara itu, NSATU juga mengatur mengenai pendirian pusat logistik militer di Jerman untuk memberikan fasilitas peralatan tempur, latihan, dan dukungan finansial jangka panjang kepada seluruh sekutunya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us