Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lagi-lagi! Iran Panggil Dubes yang Komentari Demo, Kini Giliran Jerman

Ilustrasi bendera Iran. (unsplash.com/@mostafa_meraji)
Ilustrasi bendera Iran. (unsplash.com/@mostafa_meraji)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Jerman di Teheran, Hans-Udo Muzel pada Senin (14/11/2022),untuk menjelaskan soal komentar bersifat intervensionis. Langkah ini dalam menanggapi komentar negara Eropa Barat itu terkait sanksi kepada Iran. 

Pekan lalu, pemerintah Iran juga sudah memanggil Duta Besar Norwegia di Teheran dalam menanggapi komentar yang sama dengan Jerman kali ini. Hal ini setelah anggota parlemen Norwegia mengucapkan keprihatiannya terhadap demonstran antipemerintah di Iran. 

1. Iran tuding Eropa mendukung kelompok teroris

Sesuai pernyataan di atas, Kemlu Iran menuding Berlin mencoba melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri Republik Islam Iran. Bahkan, pihaknya menuding negara Eropa mendukung kelompok teroris. 

"Beberapa negara Eropa yang selama ini berusaha berkomitmen dalam melawan aksi terorisme. Mereka justru menjadi sponsor kelompok teroris," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani dalam media lokal. 

Lewat cuitan di Twitter-nya, Kemlu Iran juga menyatakan kecamannya terhadap Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock. Pasalnya, ia dianggap ikut menunjukkan sikap intervensionis kepada negaranya. 

2. Baerbock sebut situasi HAM di Iran terus memburuk

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock dan Menteri Luar Negeri Kazakhstan, Mukhtar Tileuberdi, Senin (31/10/2022). (twitter.com/MFA_KZ)
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock dan Menteri Luar Negeri Kazakhstan, Mukhtar Tileuberdi, Senin (31/10/2022). (twitter.com/MFA_KZ)

Pada Rabu (8/11/2022), Baerbock menyatakan bahwa situasi hak asasi manusia di Iran terus memburuk dari hari ke hari. Ia menambahkan kekerasan dari aparat keamanan di Iran dalam melawan demonstran yang sudah memasuki minggu ke enam. 

"Sudah seharusnya tidak ada urusan seperti biasa dalam hubungan bilateral dengan negara yang memperlakukan warganya sendiri dengan tidak layak dan tidak sesuai dengan hak asasi manusia," papar Baerbock, seperti dilansir dari DW.

Ia juga menambahkan bahwa Jerman akan memperketat masuknya warga Iran seperti yang sudah diumumkan dalam sanksi Uni Eropa. Sanksi tersebut berkaitan dengan buruknya situasi HAM di negara Timur Tengah tersebut. 

Sesuai keterangan dari aktivis hak asasi manusia (HAM), lebih dari 10 ribu orang ditangkap oleh aparat keamanan. Bahkan, setidaknya terdapat 250 demonstran yang terbunuh dalam aksinya memperjuangkan tewasnya Jina Mahsa Amini. 

3. Uni Eropa tetapkan sanksi baru kepada IRGC

Bendera Uni Eropa (pexels.com/@dusan-cvetanovic)
Bendera Uni Eropa (pexels.com/@dusan-cvetanovic)

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri dari 27 negara anggota Uni Eropa (UE) sudah menyatakan persetujuannya terhadap sanksi baru kepada Iran. Ini dalam menanggapi kekerasan aparat negara dalam melawan para demonstran di Iran dalam beberapa minggu terakhir. 

Sanksi tersebut menargetkan 32 individu dan organisasi, termasuk lingkup di dalam kekuatan IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps). Pasalnya, mereka bertanggung jawab dalam aksi kekerasan terhadap demonstran dan menyebabkan ratusan orang tewas. 

Baerbock juga mengonfirmasi paket sanksi baru ini dan menambahkan bahwa Jerman berhasil membawa isu terkait agenda Dewan Hak Asasi Manusia PBB.  Pihak dan entitas yang terdampak sanksi ini akan dilarang masuk ke seluruh negara UE dan akan memblokir semua aset miliknya yang terdapat di seluruh negara UE. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us