Latvia Khawatir Banyak Migran Ilegal Masuk dari Belarus

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Latvia, pada Selasa (12/9/2023), mengaku khawatir dengan lonjakan migran ilegal yang masuk ke teritorinya dari Belarus. Mereka menyebut bahwa akan semakin banyak migran ilegal yang berusaha menembus pagar pembatas untuk masuk ke negaranya.
Pada pertengahan Agustus, Latvia mengirimkan aparat kepolisian dan militer untuk menjaga perbatasan negara. Negara Baltik itu khawatir dengan keberadaan pasukan Wagner di Belarus yang diduga membantu melancarkan serangan hybrid.
1. Latvia sebut 103 orang berupaya masuk dalam 24 jam
Kepala Penjaga Perbatasan Latvia, Guntis Pujats, mengungkapkan bahwa terdapat setidaknya 103 orang yang berhasil diadang ketika hendak masuk dari Belarus dalam kurun waktu 24 jam. Dari ratusan orang tersebut, tujuh orang diperbolehkan masuk ke Latvia atas alasan kemanusiaan.
"Banyaknya upaya migran masuk ke teritori Latvia dari Belarus ini didorong oleh operasi penyelundupan manusia internasional yang dilakukan oleh Presiden Alexander Lukashenko," tutur Pujats, dilansir Associated Press.
"Dari waktu ke waktu, Lukashenko menargetkan Latvia, Lithuania, dan Polandia untuk melancarkan serangan hybrid. Ia sengaja mendorong migran untuk mengarah ke perbatasan negara-negara anggota Uni Eropa (UE)," tambahnya.
Mayoritas migran yang berupaya masuk ke Latvia berasal dari negara-negara Afrika dan Timur Tengah, terutama Afghanistan dan Suriah.
2. Minta pintu perbatasan Silene segera ditutup
Otoritas Perbatasan Latvia juga berencana meminta pemerintah untuk menutup pintu perbatasan Silene usai melihat lonjakan migran yang berupaya masuk ke negaranya dari Belarus.
Pujats mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir, sudah ada 829 migran dari teritori Belarus yang berhasil diadang petugas. Ia menambahkan bahwa beberapa pekan ini menjadi waktu tersulit, seperti yang terjadi pada 2021.
Ia pun tidak memungkiri kemungkinan terdapat migran ilegal yang berhasil lolos dari adangan petugas dan berhasil masuk ke Latvia.
Dilansir LSM, otoritas Latvia juga berupaya mengurangi risiko penyelundupan migran asal Ukraina dan mengadakan identifikasi potensi orang yang terdampak. Selama akhir pekan lalu, 618 orang dan 269 kendaraan telah dicek.
3. Lithuania kirimkan 20 pasukan ke Latvia
Wakil Menteri Dalam Negeri Lithuania Arnoldas Abramaviczius, pada Senin, mengumumkan pengiriman 20 penjaga perbatasan ke Latvia. Ia menyebut upaya itu untuk membantu petugas di Latvia yang kewalahan mengadang migran ilegal.
Pada Minggu, terdapat setidaknya 256 upaya migran untuk masuk ke teritori Latvia. Ini menjadi jumlah terbesar yang pernah tercatat. Migran disebut pindah ke Latvia yang memiliki perbatasannya belum seluruh dibatasi pagar.
"Perbatasan kami dengan Belarus sepanjang 650 km sudah sangat ketat dan diliputi pagar pembatas. Sedangkan Latvia tidak memiliki pagar pembatas fisik dan sistem pengawas yang ketat di perbatasan Belarus," terang Mendagri Lithuania, Agne Bilotaite.
Dilansir TVP World, Latvia terus mempercepat pengerjaan pagar pembatas dengan Belarus, termasuk pembangunan bendungan di perbatasan yang diperkirakan akan selesai pada akhir 2024.