Malaysia Tawarkan Bantuan Padamkan Kebakaran Hutan di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan, pemerintah Indonesia sudah menerima surat dari Malaysia tentang adanya dugaan kabut asap lintas batas dari Indonesia yang menutupi Malaysia.
Beberapa wilayah di Malaysia sempat tertutup kabut asap sejak awal pekan ini. Diduga kabut asap ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra dan Kalimantan.
“Benar, pemerintah Malaysia sudah berkirim surat kepada Menteri LHK Indonesia,” kata Iqbal, dalam keterangannya, Jumat (7/10/2023).
“Inti surat tersebut adalah menyampaikan kondisi kualitas udara terakhir di Malaysia dan kesiapan Malaysia untuk bekerja sama menangani kebakaran hutan yang terjadi, jika pemerintah Indonesia memerlukan bantuan,” lanjut dia.
1. Menteri LHK tekankan tidak ada kabut asap lintas batas

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutahanan (LHK) RI, Siti Nurbaya Bakar, menegaskan tidak ada kabut asap lintas batas dari Indonesia yang masuk ke Malaysia.
Siti Nurbaya heran Malaysia mengklaim kabut asap yang menutupi beberapa wilayahnya berasal dari efek karhutla di Sumatra dan Kalimantan.
“Sampai sekarang tidak ada transboundary haze (kabut asap lintas batas). Tidak ada. Saya tidak tahu dasar apa yang dipakai Malaysia untuk memberikan pernyataan-pernyataan tersebut,” kata Siti, kepada IDN Times, Kamis (5/10/2023) malam.
2. Pemerintah berusaha padamkan api karhutla

Terkait kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan, Siti menegaskan, hal tersebut sedang ditangani. Berdasarkan kondisi di lapangan, kebakaran hutan dan lahan sudah mulai melandai.
“Penanganan karhutla di Kalimantan dan Sumatra sedang ditangani dengan sebaik-baiknya dan gambaran suasana di lapangan sudah melandai, lebih baik. Kalimantan Tengah di daerah Waringin Timur itu sekarang sedang hujan. Kita lakukan TMC. Indonesia terus bekerja sesuai kebutuhan kita sendiri,” tutur Siti lagi.
3. Deteksi ada sejumlah titik asap di Indonesia

Awal pekan ini, ada sekitar 13 wilayah Malaysia yang tertutup kabut asap dari Indonesia akibat karhutla.
Melalui citra satelit ASEAN Specialized Meteorological Centre (ASMC) yang berbasis di Singapura, terdeteksi 121 titik panas di Sumatra dan 122 titik panas di Kalimantan. Malaysia menilai, kabut asap di wilayahnya karena kebakaran hutan di Indonesia.
Tercatat pada Senin (2/10/2023) pukul 17.00 sore waktu setempat, Indeks Pencemaran Udara (API) menunjukkan kualitas udara terburuk ada di Nilai (161), disusul Cheras di Kuala Lumpur (160), dan Seremban di Negeri Sembilan (159).