Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Malnutrisi dan Virus Menular Hantui Warga Gaza

Imbas serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, warga Gaza menghadapi kelaparan hampir tiap harinya. WHO menyerukan akses segera untuk bantuan kemanusian. (x.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus)
Imbas serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, warga Gaza menghadapi kelaparan hampir tiap harinya. WHO menyerukan akses segera untuk bantuan kemanusian. (x.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus)
Intinya sih...
  • Malnutrisi dan virus menular mengancam warga Gaza
  • Kurangnya perlengkapan kebersihan mempercepat penyebaran virus menular, sementara ribuan warga Gaza dipaksa mengungsi tanpa tempat berlindung
  • Genosida Israel di Gaza telah membunuh 63.459 warga Palestina, dengan serangan yang terus berlanjut
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan 7 orang meninggal karena kelaparan dan malnutrisi dalam 24 jam terakhir. Kematian tersebut menambah total 339 warga Palestina, termasuk 124 anak-anak, yang meninggal karena kekurangan gizi, Al Jazeera melaporkan pada Minggu (31/8/2025).

Sementara itu, lebih dari 1.000 orang dewasa Palestina didiagnosis menderita malnutrisi hanya dalam tiga minggu di tengah pengeboman Israel. Sebagian besar dari mereka adalah pasien dan korban luka.

"Situasi ini bencana. Fasilitas medis kewalahan dengan pasien yang terluka dan kelaparan," kata Mohammed Abu Salmiya, direktur Rumah Sakit Al-Shifa di kota Gaza, dikutip dari Anadolu Agency.

1. Kurangnya perlengkapan kebersihan mempercepat penyebaran virus menular

Abu Salmiya juga memperingatkan rumah sakit di wilayah kantong tersebut akan kolaps akibat blokade Israel. Selain itu, warga Gaza menghadapi penyebaran virus menular yang menyebabkan demam, sakit kepala, dan diare.

"Daya tahan tubuh lemah akibat malnutrisi menyebabkan masa inkubasi bisa mencapai lebih dari dua minggu. Kurangnya perlengkapan kebersihan dasar seperti sabun, shampo, dan air bersih, mempercepat penyebaran wabah," ujarnya.

Seorang pejabat senior kesehatan Palestina telah memperingatkan bahwa rumah sakit di Gaza menghadapi bencana kemanusiaan yang meningkat karena pemboman dan blokade mendorong melonjaknya tingkat kekurangan gizi dan penyakit. Ini terjadi ketika Israel meningkatkan serangan udara di kota Gaza.

2. Ribuan warga Gaza dipaksa mengungsi tanpa ada kepastian tempat berlindung

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan Israel telah memblokir pasokan bantuan untuk tempat penampungan di Gaza selama hampir 6 bulan. Sejak 2 Maret, Israel telah menutup semua penyeberangan Gaza untuk bantuan, yang menyebabkan konvoi terlantar di perbatasan.

Pembatasan ini memperburuk krisis karena ribuan keluarga terpaksa mengungsi tanpa tempat untuk pergi. Selain itu, anak-anak di Gaza kembali dipaksa meninggalkan rumah mereka karena operasi militer Israel yang semakin intensif.

"Anak-anak di Gaza tidak bisa pergi ke sekolah. Mereka sekali lagi dipaksa mencari tempat aman, tapi tidak ada tempat aman," kata UNRWA di X.

Badan tersebut juga mengungkapkan kepadatan penduduk dan blokade Israel yang terus berlanjut terhadap bantuan membuat keluarga-keluarga kehilangan tempat tinggal. UNRWA menyatakan tidak ada cukup ruang dan tenda.

3. Genosida Israel di Gaza, membunuh 63.459 warga Palestina

Genosida Israel telah menghancurkan wilayah Jalur Gaza, Palestina. Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, puluhan ribu orang terbunuh dan ribuan lainnya terluka. (x.com/UNLazzarini)
Genosida Israel telah menghancurkan wilayah Jalur Gaza, Palestina. Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, puluhan ribu orang terbunuh dan ribuan lainnya terluka. (x.com/UNLazzarini)

Serangan Israel yang terus berlanjut, membuat warga Gaza melarikan diri dari pemboman di utara dan selatan menuju wilayah di barat Gaza. Sebelumnya, Israel telah mendeklarasikan Gaza sebagai zona pertempuran berbahaya pada 29 Agustus.

Tindakan tersebut merupakan bagian dari rencana yang disetujui oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki kembali daerah kantong tersebut.

Genosida Israel sejak Oktober 2023, telah menewaskan setidaknya 63.459 warga Palestina. Sementara, 160.256 lainnya mengalami luka-luka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us