Marak Penipuan, Dubes RI Imbau WNI di Kamboja Waspada

- KBRI Phnom Penh mendapat laporan penipuan atas nama staf dan duta besar RI.
- Dubes Santo meminta WNI berhati-hati, mengingatkan adanya modus penipuan terkait pembayaran uang overstay dan tiket kepulangan.
- Kasus online scam ditangani KBRI Phnom Penh mencapai ribuan, dengan 14 kasus diselesaikan per hari di luar pekerjaan kekonsuleran.
Jakarta, IDN Times - KBRI Phnom Penh kerap mendapat laporan adanya penipuan yang mengatasnamakan staf bahkan duta besar RI. Menanggapi hal tersebut, Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto meminta WNI berhati-hati atas penipuan tersebut.
Dalam akun Instagram resmi KBRI Phnom Penh, Dubes Santo mengungkapkan adanya penipuan yang mengatasnamakan pihaknya untuk mengancam dan meminta bayaran.
"Ada yang mengaku sebagai staf KBRI dan meminta pembayaran uang overstay, ada juga yang mengaku dari hotline KBRI dan berusaha menakuti WNI, kemudian menyampaikan bahwa KBRI perlu bayaran sekian ratus dolar untuk mengurus kepulangan WNI," ucap Santo dalam video pendek tersebut, dikutip IDN Times, Rabu (19/3/2025).
Bahkan, kata Santo, ada yang mengaku sebagai dubes RI dan meminta keluarga WNI membayar uang tiket dan overstay anak mereka.
1. Jangan mudah dibohongi penipu

"Saya mengimbau, jangan terlalu mudah untuk dibohongi oleh para penipu ini. Jangan mudah percaya dengan orang-orang yang menyebarkan isu bahwa KBRI tidak memberikan pelayanan kepada WNI jika tidak membayar," imbau Santo. Ia menegaskan, tipuan tersebut sangat klasik.
Tipuan, kata Santo, disebarkan agar para WNI yang rentan kemudian merasa terpaksa mencari bantuan dari pihak-pihak lain yang justru tidak bisa dipercaya. Hal tersebut, malah menambah masalah bagi WNI.
Ia mengimbau agar para WNI mengonfirmasi terlebih dahulu ke nomor Hotline Pelindungan WNI +855 12 813 282 dan Hotline Konsuler +855 61 844 661. "Tidak ada nomor-nomor yang lain," ujar Santo.
Dubes Santo juga menambahkan, WNI juga boleh mengunjungi langsung kantor KBRI di hari Senin hingga Jumat.
2. KBRI Phnom Penh menangani lebih dari 2.510 kasus online scam pada 2024

Kepada IDN Times, Dubes Santo mengungkapkan kasus online scam yang ditangani KBRI Phnom Penh jumlahnya hingga ribuan. "Tahun lalu, KBRI Phnom Penh menangani 3.300an kasus pelindungan WNI. 2.510 diantaranya terkait WNI yang bekerja sebagai penipu online," beber Santo dalam pesan singkat, Rabu (19/3).
Santo mengungkapkan, dari angka tersebut, kurang lebih dalam sehari KBRI Phnom Penh menyelesaikan 14 kasus per hari. Dan hal tersebut diluar dari pekerjaan kekonsuleran seperti perpanjangan visa, dan lain sebagainya.
3.Dugaan ada oknum KBRI Phnom Penh bersekongkol dengan bandar judol

Sementara itu, ramai di media sosial X bahwa ada oknum KBRI Phnom Penh yang bersekongkol dengan bandar judi online. Dari pernyataan seseorang yang menyebut dirinya mantan admin scam, diindikasikan pihak KBRI Phnom Penh melakukan kerja sama dengan bandar judi online jika ada WNI yang mau kabur.
"Sepengetahuan saya, itu pihak KBRI nanti atau pihak kepolisian Kamboja, menelepon pihak perusahaan, kalau ada beberapa orang yang mau keluar dari perusahaan itu bakal disiksa," kata orang tersebut.
Menurutnya, di dalam KBRI ada mata-mata yang memberitahu ke pihak perusahaan dan kemudian orang yang mau keluar tersebut disiksa terlebih dulu. Namun, hal tersebut tidak terbukti kebenarannya.
Sementara itu, dalam dua bulan terakhir, total sudah lebih dari 600 orang terjerat online scam dipulangkan Kementerian Luar Negeri. Mereka berada di Myawaddy, wilayah konflik di Myanmar. Saat ini mereka sudah tiba di Indonesia dan dalam rehabilitasi.