Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu Jerman Temui Netanyahu Bahas Krisis Gaza

Ilustrasi Bendera Jerman (freepik.com/pvproductions)
Ilustrasi Bendera Jerman (freepik.com/pvproductions)
Intinya sih...
  • Menteri Luar Negeri Jerman kunjungi Israel di tengah ketegangan Gaza.
  • Jerman ingin mediasi distribusi bantuan adil di Gaza tanpa hambatan politik.
  • Focus diskusi antara Jerman dan Israel meliputi distribusi bantuan, keamanan regional, dan solusi dua negara.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Jerman yang baru, Johann Wadephul, memulai kunjungan resmi ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan akibat krisis Gaza. Ini menjadi perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat dan menandai langkah awal Jerman dalam mengintensifkan peran diplomatik di kawasan.

Kunjungan ini dilakukan menyusul runtuhnya gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Maret lalu, serta keputusan Israel untuk mengambil alih distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza. Langkah tersebut menuai perhatian internasional karena dianggap dapat memperburuk situasi warga sipil.

Wadephul dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (11/5/2025). Dalam pernyataannya sebelum berangkat dari Berlin, diskusi di Israel akan bersifat kritis dan bertujuan mencari solusi yang mendukung stabilitas kawasan secara menyeluruh.

1. Latar belakang kunjungan Wadephul

Wadephul berangkat ke Israel sebagai respons atas kekhawatiran global terhadap rencana pengelolaan bantuan oleh Israel di Gaza. Jerman berusaha memediasi agar distribusi bantuan tetap adil dan tidak membatasi akses kemanusiaan.

“Sikap kami jelas. Kami ingin bantuan menjangkau semua yang membutuhkan tanpa hambatan politik,” ujar Wadephul saat menghadiri pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa, dilansir dari DW.

Selain masalah Gaza, kunjungan ini juga akan membahas ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon serta keterlibatan Iran melalui kelompok Houthi. Wadephul membawa mandat dari Berlin untuk memperkuat posisi Jerman dalam diplomasi Timur Tengah.

2. Agenda pertemuan dengan pejabat Israel

Pertemuan Wadephul dengan petinggi Israel akan fokus pada distribusi bantuan, keamanan regional, dan prospek gencatan senjata. Jerman mendorong solusi dua negara sebagai kerangka perdamaian jangka panjang.

“Kami prihatin atas operasi militer terbaru dan dampaknya terhadap warga sipil. Akses bantuan harus dijaga,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman.

Selain bertemu pejabat pemerintah, Wadephul juga akan mengunjungi Yad Vashem dan bertatap muka dengan keluarga sandera yang ditahan Hamas. Hal ini menunjukkan komitmen Jerman terhadap hubungan historis dan kemanusiaan.

3. Dampak kunjungan terhadap hubungan Jerman-Israel

Kunjungan ini memperkuat posisi Jerman sebagai mitra strategis Israel, meskipun disertai kritik atas kebijakan militer Tel Aviv. Kanselir Friedrich Merz sebelumnya menyatakan keprihatinannya terhadap dampak kebijakan tersebut terhadap warga sipil.

“Israel berhak atas keamanan, tetapi itu tidak boleh mengesampingkan tanggung jawab kemanusiaan,” ujar Merz dalam konferensi pers di Berlin, dikutip The Straits Times.

Tekanan juga datang dari mitra Eropa lainnya, termasuk Belanda, yang menyerukan peninjauan ulang hubungan dagang dengan Israel. Wadephul diperkirakan harus menyeimbangkan kepentingan Jerman dengan sikap kritis Uni Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sanggar Sukma
EditorSanggar Sukma
Follow Us