Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu Retno Bicara soal Konflik dan Perdamaian di Oslo Forum

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Oslo Forum 2024. (dok. Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Oslo Forum 2024. (dok. Kemlu RI)
Intinya sih...
  • Menlu Retno hadiri Oslo Forum di Norwegia dan menjadi panelis
  • Retno mengangkat isu konflik di Palestina dan peran Indonesia dalam membantu Palestina merdeka
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menghadiri Oslo Forum 2024 di Norwegia dan menjadi salah satu panelis. Hal utama yang diangkat Retno adalah kondisi di Palestina saat ini yang makin memburuk dan peran Indonesia membantu Palestina mewujudkan kemerdekaannya.

Di sesi pembuka ini, Retno satu panggung bersama Perdana Menteri Norwegia, Presiden Somalia, dan State Minister dari Qatar. Tahun ini merupakan keempat kalinya Retno diundang ke Oslo Forum yang didasari pertimbangan peran aktif yang terus dimainkan Indonesia, baik untuk isu Myanmar, Afghanistan, maupun Palestina.

“Undangan untuk berpartisipasi dalam sesi pembukaan forum ini adalah pengakuan terhadap peran Indonesia yang selalu aktif dalam memajukan perdamaian internasional,” kata Retno, dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).

“Saya sampaikan, tidak semua negara dapat menjadi mediator, tapi semua dapat berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian, menciptakan situasi yang kondusif untuk perdamaian. Jadi diskusinya, saya usulkan untuk diperluas, bukan hanya mediation against all odds tetapi mediation and peace making against all odds,” tuturnya.

Oslo Forum adalah forum tahunan yang dilakukan oleh Norwegia. Dalam forum itu, para mediator dan negosiator dari berbagai negara diundang.

1. Jumlah konflik terus bertambah tiap tahun

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Oslo Forum 2024. (dok. Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Oslo Forum 2024. (dok. Kemlu RI)

Retno juga memaparkan,jumlah konflik dan perang terus bertambah setiap tahunnya.

“Tahun lalu misalnya, saya beri contoh, perang di Gaza tidak ada, tapi tahun ini lebih dari 36 ribu orang terbunuh di Gaza dan hampir separuhnya adalah anak-anak. Upaya untuk mencapai perdamaian tidak mudah,” kata dia.

Terkadang, lanjut Retno, pihak yang berkonflik tidak ingin atau belum ingin berdamai. Mereka beranggapan, jika berdamai berarti menyerah.

“Oleh karena itu kita harus yakinkan semua pihak, terutama pihak-pihak yang berkonflik untuk meninggalkan pendekatan zero sum game,” ucapnya.

2. Konflik jadi kompleks karena politik domestik dan rivalitas geopolitik

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Oslo Forum 2024. (dok. Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Oslo Forum 2024. (dok. Kemlu RI)

Selain itu, Retno mengatakan, sifat konflik juga semakin kompleks karena dipengaruhi oleh politik domestik dan rivalitas geopolitik yang membuat situasi semakin rumit.

“Jadi di titik ini saya jelaskan kepada mereka, konflik biasanya terjadi karena ada perbedaan terhadap suatu isu. Namun, makin lama sifatnya menjadi semakin kompleks, karena tidak hanya perbedaan isu, tetapi juga dipengaruhi oleh adanya politik domestik dan juga rivalitas geopolitik,” katanya.

3. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk Palestina

ilustrasi (Pixabay.com/hosnysalah)
ilustrasi (Pixabay.com/hosnysalah)

Retno kembali menyoroti pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dalam pendekatan di setiap upaya untuk menyelesaikan konflik.

“Saya juga tekankan pentingnya penguatan sistem multilateral untuk menciptakan perdamaian. Sistem multilateral saat ini sudah tidak mampu untuk menyelesaikan konflik secara efektif. Kita paham bahwa mediasi selalu memerlukan waktu yang panjang,” kata Retno.

“Dan saya jelaskan, sambil menunggu hasil mediasi, kita dapat lakukan banyak hal, contohnya untuk Palestina. Dua hal penting yang dapat dilakukan dunia internasional, yaitu memperlancar bantuan kemanusian, dan mempersiapkan Palestina dalam bernegara, antara lain melalui pengakuan dan keanggotaan penuh di PBB,” ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us