Mesir: Pemimpin Arab Adopsi Rencana Rekonstruksi Gaza

- Pemimpin Arab adopsi rencana konstruksi Mesir untuk Gaza dengan biaya Rp871 triliun.
- Presiden Mesir yakin Trump dapat mencapai perdamaian di Gaza, tapi perlu dijawab siapa yang akan mengelola daerah tersebut dan sumber dana rekonstruksi.
Jakarta, IDN Times - Para pemimpin Arab mengadopsi rencana konstruksi Mesir untuk Gaza. Kemungkinan rencana ini akan menelan biaya 53 miliar dolar AS atau sekitar Rp871 triliun.
Langkah rekonstruksi Gaza ini diusulkan Mesir untuk menghindari pemukiman kembali warga Palestina, seperti yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Miliarder AS itu bermimpi membangun 'Middle East Riviera' di Gaza.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan, usulan tersebut telah diterima pada penutupan pertemuan puncak di Kairo.
1. Al-Sisi yakin Trump akan mencapai perdamaian di Gaza

Sisi mengatakan, pada pertemuan puncak tersebut, ia yakin bahwa Trump akan dapat mencapai perdamaian dalam konflik yang telah menghancurkan Jalur Gaza.
Pertanyaan utama yang perlu dijawab tentang masa depan Gaza adalah siapa yang akan menjalankan daerah kantong tersebut dan negara mana yang akan menyediakan miliaran dolar yang dibutuhkan untuk rekonstruksi.
2. Akan bentuk komite administratif Gaza

"Mesir telah bekerja sama dengan Palestina untuk membentuk komite administratif yang terdiri dari teknokrat Palestina yang independen dan profesional yang dipercayakan untuk memerintah Gaza," kata al-Sisi, dilansir dari Gulf News, Rabu (5/3/2025).
Menurutnya, komite tersebut akan bertanggung jawab untuk mengawasi Gaza.
"Komite akan bertanggung jawab untuk mengawasi bantuan kemanusiaan dan mengelola urusan Jalur Gaza untuk sementara waktu, sebagai persiapan untuk kembalinya Otoritas Palestina (PA)," kata dia.
3. Nasib Hamas dibahas

Masalah penting lainnya adalah nasib kelompok pejuang Palestina, Hamas. Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mengepalai PA, mengatakan, ia menyambut baik gagasan Mesir dan mendesak Trump untuk mendukung rencana semacam itu yang tidak akan melibatkan penggusuran penduduk Palestina.
Abbas yang berkuasa sejak 2005, mengatakan, ia siap menyelenggarakan pemilihan presiden dan parlemen jika keadaan memungkinkan. Dia menambahkan, PA-nya adalah satu-satunya kekuatan pemerintahan dan militer yang sah di wilayah Palestina.
Sebagai arsitek perjanjian damai Oslo 1993 dengan Israel yang meningkatkan harapan negara Palestina, Abbas telah melihat legitimasinya terus-menerus dirusak oleh pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengatakan, jaminan internasional diperlukan agar gencatan senjata sementara saat ini tetap berlaku dan mendukung peran PA dalam mengatur jalur tersebut.
Mesir, Yordania, dan negara-negara Teluk Arab telah berunding selama hampir sebulan mengenai alternatif bagi ambisi Trump untuk mengungsi dari Palestina dan membangun kembali Gaza oleh AS. Mereka khawatir hal itu akan mengganggu stabilitas seluruh wilayah.
Rencana Rekonstruksi Mesir untuk Gaza adalah dokumen setebal 112 halaman yang mencakup peta tentang bagaimana tanahnya akan dikembangkan kembali serta lusinan gambar berwarna yang dihasilkan AI tentang pembangunan perumahan, taman, dan pusat komunitas. Rencana tersebut mencakup pelabuhan komersial, pusat teknologi, hotel pantai, dan bandara.