Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mesir Usul Rekonstruksi Gaza Tanpa Pindahkan Warga Palestina

Kehancuran di Gaza selama konflik Israel-Hamas pada Oktober 2023. (commons.wikimedia.org/WAFA)
Intinya sih...
  • Mesir usulkan merekonstruksi Gaza tanpa pindahkan warga Palestina
  • Usulan Mesir fokus pada perdamaian bagi penduduk Palestina

Jakarta, IDN Times - Mesir mengusulkan untuk merekonstruksi Gaza tanpa memindahkan warga Palestina. Dengan demikian, warga Palestina tetap bisa berada di tanah airnya, sesuai dengan klaim yang sah dan benar.

Usulan ini diungkapkan Kementerian Luar Negeri Mesir pada Selasa (11/2/2025).

"Kami akan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden (Amerika Serikat) Donald Trump untuk mencapai perdamaian yang menyeluruh dan adil di kawasan ini," kata kementerian tersebut dalam pernyataan tertulis, dilansir dari Anadolu, Rabu (12/2).

1. Mesir fokus pada eksistensi penduduk Palestina di Gaza

Reruntuhan Gaza akibat serangan Israel. (Palestinian News & Information Agency (Wafa) in contract with APAimages, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Dengan usulan tersebut, Mesir berfokus untuk merekonstruksi Gaza dengan tetap melihat eksistensi penduduk Palestina di tanah air mereka. Negeri Piramida itu menekankan, setiap solusi harus memprioritaskan perdamaian bagi penduduk Palestina.

"Dengan tercapainya perdamaian, maka akar masalah dapat teratasi, dan penjajahan Israel atas Palestina dapat diakhiri," sambung pernyataan itu.

2. Two State Solution harga mati

Bendera Palestina (unsplash.com/chris robert)

Selain itu, Mesir juga menegaskan bahwa two state solution adalah harga mati bagi setiap usulan untuk Palestina. Prinsip ini menjadi satu-satunya jalan menuju stabilitas dan hidup berdampingan dengan damai di kawasan tersebut.

Pernyataan Mesir dikeluarkan setelah Raja Yordania Abdullah II bertemu Presiden AS Donald Trump dan menyatakan negaranya menolak rencana mengambil alih Palestina dan mengirim penduduknya ke pengasingan.

3. Trump ancam setop bantuan bagi Mesir dan Yordania jika tak mau terima warga Gaza

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif. (The Trump White House, Public domain, via Wikimedia Commons)

Meskipun usulnya sudah ditolak, Trump tetap ngotot ingin memindahkan warga Palestina di Gaza, dan mengambil alih wilayah pesisir itu. Bahkan ia mengancam dua negara tetangga Palestina, Mesir dan Yordania.

Trump mengatakan, jika dua negara itu enggan menerima pengungsi Palestina, maka ia akan menghentikan bantuan untuk keduanya. Raja Yordania, Abdullah II yang bertemu dengan Trump kemarin meminta presiden AS itu bersabar.

Abdullah mendesak kesabaran dan mengatakan, Mesir akan memberikan tanggapan dan negara-negara Arab kemudian akan membahasnya dalam pembicaraan di Riyadh.

"Mari kita tunggu sampai orang Mesir dapat datang dan menyampaikannya kepada presiden dan jangan terburu-buru," kata Abdullah.

Seluruh pernyataan disampaikan setelah Trump mengancam akan menyetop bantuan untuk Yordania dan Mesir jika kedua negara tak mau menampung warga Gaza, sehingga kedua negara itu harus setuju dengan relokasi warga Palestina.

Trump juga mengatakan, warga Palestina yang telah meninggalkan Gaza tak boleh kembali ke wilayah kantong tersebut. Menurut Trump, warga Gaza bisa menuju Yordania dan Mesir sebagai gantinya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us