Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBB: Perang di Gaza Sebabkan Kerusakan Lingkungan yang Parah

ilustrasi anak di Gaza (pixabay.com/hosnysalah)
ilustrasi anak di Gaza (pixabay.com/hosnysalah)
Intinya sih...
  • Perang di Gaza menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan dan mempengaruhi kesehatan masyarakat serta ketahanan pangan.
  • Konflik tersebut mengganggu seluruh sistem pengelolaan lingkungan, menyebabkan krisis air, masalah kebersihan, dan peningkatan risiko penyakit akibat limbah.
  • Serangan Israel juga menghancurkan banyak bangunan di Gaza, meninggalkan puing-puing berbahaya yang memerlukan biaya rekonstruksi miliaran dolar AS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Laporan Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) mengungkapkan bahwa perang di Gaza telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Badan tersebut memperingatkan bahwa proses pemulihannya akan sangat panjang jika tindakan tidak segera diambil.

“Masyarakat Gaza tidak hanya menghadapi penderitaan yang tak terhitung akibat perang yang sedang berlangsung, kerusakan lingkungan yang signifikan dan terus meningkat di Gaza berisiko membuat rakyatnya mengalami pemulihan yang menyakitkan dan memakan waktu lama,” kata Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen, dikutip The National.

“Air dan sanitasi telah rusak. Infrastruktur penting terus dihancurkan. Wilayah pesisir, tanah dan ekosistem sangat terkena dampaknya. Semua ini sangat merugikan kesehatan masyarakat, ketahanan pangan dan ketahanan Gaza.”

1. Warga terpaksa minum air yang terkontaminasi

Konflik di Gaza telah menyebabkan seluruh sistem pengelolaan lingkungan terganggu. Pada April, diperkirakan hanya tersedia 2-8 liter air untuk per orang setiap harinya. Penurunan ini cukup signifikan dibandingkan dengan pasokan air harian sebesar 85 liter per orang sebelum 7 Oktober.

Akibatnya, warga Gaza terpaksa meminum air yang terkontaminasi atau air asin, yang menimbulkan risiko kesehatan. Krisis air juga menimbulkan masalah kebersihan lantaran banyak orang tidak bisa membersihkan diri dengan layak.

Selain itu, kelima instalasi pengolahan limbah di wilayah tersebut ditutup karena perang, menyebabkan limbah dibuang ke lingkungan dan meningkatkan risiko penyakit.

Meskipun UNEP tidak menyertakan data polusi udara dalam laporannya, badan tersebut mengatakan bahwa perang telah menyebabkan peningkatan tajam kebakaran yang memperburuk kualitas udara. Penggunaan bahan peledak juga meningkatkan jumlah debu dan polusi lainnya.

2. Konflik Gaza menghasilkan 39 juta ton puing

Serangan Israel juga telah menghancurkan sebagian besar bangunan di Gaza. PBB mengatakan bahwa pada Januari, sekitar 60 persen dari seluruh rumah di wilayah Palestina itu telah rusak atau hancur.

Menurut perkiraan UNEP, konflik tersebut telah menghasilkan 39 juta ton puing atau setara dengan 107 kg sampah untuk setiap meter persegi di Jalur Gaza. Jumlah puing-puing tersebut jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang dihasilkan dalam perang Hamas-Israel sebelumnya.

Laporan UNEP mengungkapkan bahwa material tersebut mengandung zat berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru seiring berjalannya waktu. Selain itu, banyak jenazah juga masih terkubur di bawah reruntuhan.

3. UNEP serukan gencatan senjata untuk pemulihan lingkungan

Saking besarnya kerusakan yang terjadi, upaya rekonstruksi diperkirakan akan menelan biaya miliaran dolar AS. UNEP mengimbau agar setiap setiap inisiatif pembangunan kembali mempertimbangkan lingkungan demi menghindari ancaman pencemaran air dan tanah.

“Meskipun masih banyak pertanyaan mengenai jenis dan kuantitas kontaminan yang mempengaruhi lingkungan di Gaza, masyarakat sudah hidup dengan konsekuensi kerusakan sistem pengelolaan lingkungan dan polusi akibat konflik,” kata Andersen.

“Kami sangat membutuhkan gencatan senjata untuk menyelamatkan nyawa dan memulihkan lingkungan, untuk memungkinkan warga Palestina mulai pulih dari konflik dan membangun kembali kehidupan dan penghidupan mereka di Gaza," tambahnya.

Dikutip Al Jazeera, sedikitnya 37.396 orang telah tewas dan 85.523 lainnya terluka akibat serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Konflik dimulai ketika pejuang Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan 1.139 orang dan mengakibatkan sekitar 250 lainnya disandera.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us