Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengungsi Rohingya di Bangladesh Demo, Minta Dipulangkan ke Myanmar

Para pengungsi etnis Rohingya sedang mengantri makanan bantuann di Kamp Kutupalong, Bangladesh, pada tahun 2018. (UNHCR.org/Andrew McConnell)

Jakarta, IDN Times - Puluhan ribu pengungsi Rohingya di Bangladesh menggelar unjuk rasa menuntut pemulangan mereka ke Myanmar. Saat ini, hampir satu juta Rohingya ditempatkan di kamp penampungan yang kumuh di Kutupalong dan Cox’s Bazar, Bangladesh.

Kamp penampungan ini memiliki sistem sanitasi yang buruk dan hanya menyediakan gubuk bambu serta terpal. Para pengungsi Rohingya ini juga tak memiliki pekerjaan dan anak-anaknya tak ada akses pendidikan.

Unjuk rasa ini terjadi setelah menteri luar negeri Bangladesh dan Myanmar mengadakan pertemuan pekan lalu.

1. Bangladesh mendesak Myanmar proses pemulangan Rohingya

Ilustrasi pengungsi etnis Rohingya berada di Pulau Idaman, pesisir Pantai Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (5/6/2021). Sebanyak 81 orang pengungsi etnis Rohingya dengan tujuan Malaysia yang terdampar di Aceh pada 4 Juni 2021. (ANTARA FOTO/Irwansyah)

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Bangladesh mengatakan, Dhaka mendesak Naypyidaw agar proses pemulangan pengungsi Rohingya segera dimulai tahun ini.

“Kami harap pemulangan akan dimulai setelah musim hujan tahun ini, setidaknya dalam skala kecil dahulu,” ucap pejabat anonim, dikutip dari Channel News Asia, Senin (20/6/2022).

Polisi mengatakan puluhan ribu pengungsi ini bergabung dalam pawai dan unjuk rasa. Mereka berdiri di jalan-jalan dengan membawa spanduk bertuliskan ‘Cukup Sudah! Ayo Pulang’.

2. Proses repatriasi sebelumnya telah gagal

Sekelompok pengungsi Rohingya dari Rakhine, Myanmar. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Sementara itu, proses pemulangan Rohingya ke Myanmar sebelumnya gagal karena pengungsi Rohingya menolak pulang sampai Myanmar memberikan jaminan hak dan keamanan kepada mereka.

Di Myanmar, Rohingya dilihat sebagai imigran ilegal dan banyak warga Myanmar sendiri tak setuju dengan keberadaan Rohingya.

Para pengungsi Rohingya mengatakan, mereka ingin kembali ke desa asal mereka di negara bagian Rakhine, bukan ke kamp-kamp yang dibangun pemerintah untuk para pengungsi internal.

3. Rohingya tak ingin berada di Bangladesh selamanya

Kondisi kamp pengungsian Rohingya di Distrik Cox's Bazar, yang terletak di perbatasan Bangladesh-Myanmar. (Facebook.com/Rohingya Response ISCG Cox's Bazar)

Seorang pengungsi Rohingya bernama Rahmat Ullah mengatakan, ia ingin kembali ke rumahnya di Rakhine. Ia tak ingin selamanya berada di Bangladesh.

“Kami adalah Rohingya, bukan Bengali. Kami ingin pemulangan dengan hak penuh kami,” ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us