Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perdana di Kolombia, Tokoh Sayap Kiri Gustavo Petro Jadi Presiden

Gustavo Petro bakal memimpin Kolombia berasma Francia Marquez. (dok. Twitter Evo Moralez)

Jakarta, IDN Times - Tokoh sayap kiri dan eks gerilyawan Kolombia, Gustavo Petro, menjadi presiden negara tersebut. Kemenangan Petro menjadikan dirinya presiden pertama Kolombia yang berasal dari kiri.

Petro menang tipis dari Rodolfo Hernandez. Ia memenangkan lebih dari 50 persen suara dalam pemilihan presiden tahun ini.

Petro disebut pernah turut serta dalam Gerakan 19 April (M19) pada 1970 saat ia masih muda. Ia juga tergabung dalam kelompok sayap kiri.

Gerakan M19 kala itu dituding pemerintah sebagai gerakan ilegal yang melakukan penculikan dengan meminta tebusan. Namun, Petro membantah dan mengatakan bahwa gerakan tersebut untuk melawan ketidaksetaraan di negara.

1. Pertama dalam sejarah wapres perempuan Afro-Kolombia

Francia Marques jadi wapres Kolombia. (dok. Twitter Gustavo Petro)

Selain Petro yang mengukir sejarah, wakilnya yaitu Francia Marques pun adalah perempuan Afro-Kolombia pertama yang duduk sebagai wakil presiden.

“Mari kita rayakan kemenangan bersama ini. Semoga begitu banyak penderitaan rakyat dalam terbalut dengan kegembiraan hari ini,” kata Petro dikutip dari France24, Senin (20/6/2022).

2. Segera bertemu Ivan Duque untuk transisi pemerintahan

Presiden Kolombia, Ivan Duque. (Instagram.com/ivanduquemarquez)

Sementara itu, Presiden Kolombia Ivan Duque juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Petro. Mereka dikabarkan bakal segera bertemu untuk memulai transisi pemerintahan.

Rival Petro, Hernandez juga mengucapkan selamat dan berharap agar Petro tidak mengecewakan rakyat yang telah memilihnya serta menepati janji kampanyenya, salah satunya adalah memerangi korupsi.

3. Petro mengusung slogan perubahan untuk Kolombia

Gustavo Petro menang pilpres Kolombia. (dok. Twitter Gustavo Petro)

Petro, juga Hernandez, sama-sama mengusung slogan perubahan untuk Kolombia. Pasalnya, rakyat dinilai sudah muak dengan kepemimpinan Duque yang represif, tidak setara, dan cuek terhadap bentrokan antar geng kriminal di negara tersebut.

Petro sebenarnya sempat gagal dua kali dalam pemilihan presiden yaitu tahun 2010 dan 2018.

Kemenangannya ini disebut bersejarah karena mayoritas masyarakat Kolombia termasuk konservatif. Namun, akhirnya dia menang pada tahun ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us