Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pidato Xi Jinping di Periode Ketiga: Janjikan Kebangkitan China!

Presiden Xi Jinping saat National People’s Congress (Twitter.com/Zhang Meifang)

Jakarta, IDN Times - Presiden China Xi Jinping memberikan pidato pertama di masa jabatan ketiganya pada Senin (13/3/2023). Isi dari pidato Xi antara lain meningkatkan keamanan nasional dan membangun militer menjadi "Tembok Besar Baja (The Great Wall of Steel)."

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada para delegasi atas pengangkatannya kembali sebagai Presiden China. Dia mengatakan, kepercayaan yang diberikan masyarakat merupakan pendorong terbesarnya untuk maju dan memikul tanggung jawab berat di pundaknya.

1. Keamanan sebagai fondasi stabilitas dan pembangunan negara

ilustrasi (Unpslash.com/Bao Menglong)

Pidato pertama Xi menegaskan kebutuhan negara untuk melakukan modernisasi pertahanan nasional serta militer secara komprehensif. Hal itu untuk meningkatkan kemampuan menjaga keamanan nasional dan mengelola keamanan publik.

"Keamanan adalah fondasi pembangunan, stabilitas adalah prasyarat kemakmuran," kata Xi, dikutip dari Sky News.

Presiden China juga mengatakan bahwa negaranya harus bisa mencapai kemandirian dan kekuatan yang lebih besar dalam sains dan teknologi. Dia mengutip kesulitan yang diderita atas kekuatan asing yang mengintimidasi, mencatat bagaimana Partai Komunis telah memimpin negara itu untuk membersihkan penghinaan nasional.

2. Membangun militer seperti Tembok Besar Baja

Di hadapan Kongres Rakyat Nasional (NPC) tahunan, Xi berbicara di depan hampir 3 ribu delegasi. Dia berjanji untuk meningkatkan keamanan dan membangun militernya menjadi semakin kuat.

"(Kita harus) membangun Tentara Pembebasan Rakyat menjadi tembok besar baja yang secara efektif menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan," kata Xi, dikutip CNN.

Dengan terpilihnya kembali Xi untuk jabatan ketiga Presiden China, itu menjadikannya kepala negara Komunis CHina paling lama menjabat sejak didirikan pada 1949.

"Ini adalah ketiga kalinya saya mengambil posisi tinggi sebagai presiden. Kepercayaan masyarakat menjadi pendorong terbesar bagi saya untuk maju, dan juga tanggung jawab yang berat di pundak saya," ungkapnya.

3. Menyatukan Taiwan dengan China daratan

Pemandangan gedung pencakar langit di Taipei, Taiwan. (Unsplash.com/Frolda)

Xi juga menyinggung masalah Hong Kong dan Taiwan. Dia menyerukan stabilitas di Hong Kong dan penyatuan dengan Taiwan yang dilihat Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

"Peremajaan besar-besaran bangsa China telah memasuki proses sejarah yang tidak dapat diubah," katanya, dikutip Deutsche Welle.

Esensi dari peremajaan itu adalah penyatuan nasional, yakni menyatukan kembali Taiwan dengan China daratan. Meski sejauh ini Taiwan adalah pulau dengan pemerintahan demokrasi sendiri dan Beijing tak pernah mengendalikannya, dia dengan tegas menyerukan reunifikasi.

"Kita harus secara aktif mempromosikan pembangunan damai hubungan lintas-selat, dengan tegas menentang campur tangan kekuatan eksternal dan kegiatan separatis Taiwan, dan dengan tegas memajukan proses reunifikasi nasional," kata Xi disambut tepuk tangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us