Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM India Akan Bertemu Presiden AS di Gedung Putih pada Juni Mendatang

Perdana Menteri India Narendra Modi (kiri) saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Tokyo pada Selasa (24/5/2022) waktu setempat. (twitter.com/PMOIndia)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi akan mengunjungi Washington, Amerika Serikat (AS) pada 22 Juni 2023 mendatang. Lawatan tersebut sebagai kunjungan persahabatan antara AS dan India, serta akan menegaskan kemitraan erat kedua negara.

"Para pemimpin akan membahas cara untuk lebih memperluas pertukaran pendidikan dan hubungan orang-ke-orang, serta kerja sama kita untuk menghadapi tantangan umum dari perubahan iklim, hingga pengembangan tenaga kerja dan keamanan kesehatan," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam pernyataannya pada Rabu (10/5/2023).

1. Hubungan antara India dan AS

Kiri-kanan: PM Australia Anthony Albanese, Presiden AS Joe Biden, PM India Narendra Modi, PM Jepang Fumio Kishida, gelar pertemuan pemimpin negara QUAD di Tokyo (24/5/2022). (twitter.com/AlboMP)

Gedung Putih menambahkan, pertemuan antara Modi dan Biden diharapkan memperkuat komitmen bersama antara New Delhi dan Washington untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, makmur, dan aman.

Kedua negara juga akan meningkatkan kemitraan teknologi strategis, ini termasuk di bidang pertahanan, energi bersih, dan ruang angkasa. India merupakan bagian dari kemitraan diplomatik Quadrilateral Security Dialogue (QSD) atau Quad, yang mencakup AS, Australia, dan Jepang.

2. India membuat AS frustrasi terkait kedekatan New Delhi-Moskow

Ilustrasi bendera Rusia. (pixabay.com/IGORN)

Meski hubungan AS-India di bawah pemerintahan Biden hangat, namun di sisi lain New Delhi telah membuat Washington frustrasi. Hal ini karena partisipasi India dalam latihan militer dengan Rusia, Vostok 2022, pada tahun lalu.

AS telah mendorong India untuk berbuat lebih banyak guna menghukum Rusia atas invasi ke Ukraina, tetapi New Delhi tidak menjatuhkan sanksi terhadap Kremlin dan hanya memberikan kritikan terbatas. Ini mengingat India dan Rusia mempunyai hubungan yang dekat, dan Moskow adalah pemasok perangkat keras militer terbesar bagi India.

Bahkan, di tengah kecaman Barat terhadap Rusia perihal agresi ke Ukraina, India justru meningkatkan impor minyak dengan negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin tersebut. Ini dilakukan India guna meningkatkan pasokan energinya dengan harga diskon karena saat ini negara tersebut tengah berjuang untuk memulihkan ekonominya dari pandemik virus corona, dilansir AP News.

3. India dan HAM

Ilustrasi tulisan hak asasi manusia. (pexels.com/Lara Jameson)

Dengan mengundang Modi ke AS, Biden kemungkinan akan menghadapi kritikan dari aktivis hak asasi manusia (HAM). Dalam beberapa tahun terakhir, kebebasan pers di India telah menurun dan New Delhi terus menyangkal kritik terhadap catatan hak asai manusianya, serta menolak kritik dari pemerintah asing dan kelompok HAM bahwa kebebasan sipil telah dibungkam di India.

Di samping itu, pihak penentang partai nasionalis Hindu yang memerintah Modi menuduhnya menahan pebedaan pendapat dan memperkenalkan kebijakan memecah belah yang mendiskriminasi Muslim dan minoritas lainnya.

Dikutip dari Reuters, Di bawah pemerintahan George W Bush, Washington sempat menolak visa Modi di bawah undang-undang AS yang melarang masuknya orang asing yang telah melakukan pelanggaran berat terhadap kebebasan beragama.

Larangan tersebut berasal dari tragedi pembunuhan yang terjadi di negara bagian Gujarat India yang menewaskan lebih dari seribu orang, yang kebanyakan adalah Muslim. Kerusuhan sektarian tersebut terjadi, tak lama setelah Modi menjadi menteri utama negara bagian tersebut. Namun, Modi membantah melakukan kesalahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us