Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Israel Benjamin Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang

foto Benjamin Netanyahu (instagram.com/b.netanyahu)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membubarkan Kabinet perang yang mengawasi pertempuran di Gaza, kata juru bicara pemerintah pada Senin (17/6/2024).

Keputusan itu diambil beberapa hari setelah anggota penting badan tersebut mengundurkan diri dari pemerintah, karena frustrasi terhadap pemimpin Israel dalam menangani perang.

Langkah ini sudah diperkirakan secara luas setelah kepergian Benny Gantz, mantan panglima militer berhaluan tengah. Ketidakhadiran Gantz dalam pemerintahan meningkatkan ketergantungan Netanyahu pada sekutu ultra-nasionalisnya, yang menentang gencatan senjata.

Hal ini dapat menimbulkan tantangan tambahan terhadap perundingan yang sudah rapuh untuk mengakhiri perang delapan bulan di Gaza, dikutip dari AP.

1. Netanyahu akan bentuk tim kecil untuk bahas perang

Perdana Mentri Benjamin Netanyahu (instagram.com/b.netanyahu

Pejabat pemerintah mengatakan, Netanyahu akan mengadakan forum yang lebih kecil untuk membahas isu-isu sensitif perang, termasuk dengan kabinet keamanannya, yang mencakup mitra pemerintahan sayap kanan yang menentang perjanjian gencatan senjata dan menyuarakan dukungan untuk menduduki kembali Gaza.

Kabinet perang dibentuk pada hari-hari awal perang, ketika Gantz, yang saat itu merupakan pemimpin partai oposisi dan saingan Netanyahu, bergabung dengan koalisi untuk menunjukkan persatuan setelah serangan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober.

Dia menuntut agar ada badan pengambil keputusan kecil yang mengarahkan perang, dalam upaya untuk mengesampingkan anggota sayap kanan pemerintahan Netanyahu. Kelompok ini terdiri dari tiga anggota, yaitu Gantz, Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

2. Banyak keputusan penting yang harus dibuat Israel

foto Benjamin Netanyahu (instagram.com/b.netanyahu)

Langkah untuk membubarkan kabinet perang terjadi ketika Israel menghadapi keputusan-keputusan yang lebih penting.

Israel dan Hamas sedang mempertimbangkan proposal terbaru untuk gencatan senjata dengan imbalan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas selama serangan tersebut.

Pasukan Israel masih tertahan di Jalur Gaza, bertempur di kota selatan Rafah dan melawan kebangkitan Hamas di tempat lain, selain peningkatan dramatis pekan lalu di perbatasan utara dengan Lebanon.

Setelah meluncurkan ratusan roket dan drone ke arah Israel dalam beberapa serangan paling intens dalam konflik tersebut, Hizbullah secara tajam mengurangi jumlah proyektil yang ditembakkan ke arah Israel utara pada Minggu dan Senin.

3

potret Benjamin Netanyahu.(twitter.com/Prime Minister of Israel)

Pada 9 Juni, Gantz dan pengamat Eisenkot, keduanya dari Partai Persatuan Nasional, keluar dari kabinet perang karena kurangnya rencana untuk Gaza setelah serangan saat ini.

Dikutip dari Al Jazeera, Netanyahu dilaporkan mengatakan kepada kabinet keamanan pada Minggu malam, “tidak ada lagi kabinet perang. Itu adalah bagian dari perjanjian koalisi dengan Gantz, atas permintaannya. Saat Gantz pergi, tidak ada forum seperti itu lagi."

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Andi IR
EditorAndi IR
Follow Us