Prabowo Temui Presiden Vietnam, Bahas Zona Ekonomi Eksklusif

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Presiden Sosialis Vietnam Luong Cuong di sela KTT APEC di Lima, Peru. Prabowo menyebut hubungan Indonesia dan Vietnam saat ini sangat baik.
“Hubungan kita sangat kuat dan sangat baik. Kita telah menjalin hubungan bilateral selama 70 tahun dan kami berharap dapat terus meningkatkan dan membangun kemitraan strategis ini,” kata Prabowo, dalam keterangannya, Sabtu (16/11/2024).
“Kita memiliki sejarah yang sama. Vietnam memiliki sejarah panjang dalam melawan kolonialisme, melawan imperialisme, dan kami sangat mengagumi perjuangan heroik Anda,” lanjut dia.
1. Bahas soal ZEE dua negara

Dalam pembicaraan ini, Prabowo mengangkat soal proses ratifikasi perjanjian Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang diharapkan bisa segera rampung.
“Dan kami menganggap hubungan dekat antara Vietnam dan Indonesia sangat penting. Kami tetap berkomitmen untuk mempercepat proses ratifikasi perjanjian zona ekonomi eksklusif kami. Dan tentu saja, setelah itu, kami harus menyelesaikan pengaturan pelaksanaannya,” ungkap Prabowo.
“Kami memiliki kerja sama ekonomi yang sangat baik dan kami ingin mengintensifkan kerja sama kami di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
2. Pidato Prabowo di APEC

Prabowo menyampaikan pidato utama dalam acara APEC CEO Summit yang berlangsung di National Grand Theater Peru pada Kamis (14/11/2024) waktu setempat. Dalam pidatonya, dia menekankan peran penting sektor bisnis dan wirausahawan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi global serta mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan.
Prabowo menegaskan, kegiatan ekonomi dan partisipasi komunitas bisnis adalah kunci untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan mengurangi kemiskinan di seluruh dunia.
“Tanpa partisipasi aktif dari sektor ekonomi, kita tidak bisa mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan,” ujar Prabowo.
3. Singgung kawasan Pasifik

Prabowo menggambarkan kawasan Pasifik sebagai wilayah yang paling dinamis di dunia, dengan potensi besar dalam bidang teknologi, demografi, dan sumber daya alam (SDA).
Meskipun kawasan ini menghadapi ketegangan geopolitik, Prabowo optimistis pemimpin kekuatan besar dunia pada akhirnya akan memilih kebaikan bersama demi menciptakan stabilitas dan perdamaian global.
"Terobosan-terobosan teknologi yang luar biasa menuntut para pemimpin untuk lebih bijaksana, lebih sabar, lebih akomodatif karena kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi kehidupan manusia, namun kekuatan teknologi juga dapat menghancurkan kehidupan manusia dengan sangat cepat," tutur dia.