Prancis Berupaya Kendalikan Kaledonia Baru, Apa pun Risikonya

- Menteri Dalam Negeri Prancis mengirim 600 polisi untuk bersihkan puluhan barikade di Kaledonia Baru.
- Protes masyarakat pribumi terhadap rencana perubahan aturan pemilihan yang dilakukan pemerintah Prancis.
- Prancis ingin memberlakukan aturan pemilu baru, di mana masyarakat pendatang Prancis yang sudah berada di Kaledonia Baru lebih dari 10 tahun dapat ikut berpartisipasi.
Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan, pihaknya berusaha mengendalikan sepenuhnya wilayah Kaledonia Baru yang mengalami kerusuhan. Pada Minggu (19/5/2024), pasukan Prancis membesihkan puluhan barikade di jalanan antara bandara Tontouta dan ibu kota Noumea dengan kendaraan lapis baja dan kendaraan berat.
Lebih dari 600 polisi dikerahkan untuk membersihkan barikade tersebut. Ini termasuk 100 polisi dari unit khusus bersenjata lengkap. Dalam sepekan terakhir, Kaledonia Baru mengalami kerusuhan dan penjarahan akibat protes masyarakat pribumi terhadap rencana perubahan aturan pemilihan yang dilakukan pemerintah Prancis.
1. Menertibkan kembali apa pun risikonya
Komisaris Tinggi Kaledonia Baru Louis Le Franc mengatakan, operasi hari pertama pembersihan, hampir 60 barikade berhasil disingkirkan. Namun jalanan masih belum dapat dilalui karena puing-puing masih berserakan.
"Ketertiban Republik (Prancis) akan dibangun kembali, apa pun risikonya. (Jika kelompok pro-kemerdekaan) ingin menggunakan senjata mereka, mereka akan mengambil risiko terburuk," kata Le Franc, dikutip Le Monde
Prancis ingin memberlakukan aturan pemilu baru, di mana masyarakat pendatang Prancis yang sudah berada di Kaledonia Baru lebih dari 10 tahun dapat ikut berpartisipasi.
Para penentang khawatir tindakan tersebut akan menguntungkan politisi pro-Prancis di Kaledonia Baru dan semakin meminggirkan suku Kanak yang telah lama berusaha memiliki pemerintahan sendiri.
2. Situasi masih dramatis
Walikota Noumea, Sonia Lagarde, mengatakan upaya pembersihan jalanan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Jarak antara bandara ke ibu kota membentang sekitar 60 kilometer.
"Situasinya masih dramatis," kata Lagarde, dilansir Associated Press,
Le Franc menjelaskan, situasi pada Sabtu malam hingga Minggu lebih tenang dari biasanya. Namun dia melaporkan ada dua kebakaran dan penjarahan pompa bensin. Dia tidak memberikan rincian tentang insiden tersebut.
Jam malam diberlakukan mulai pukul 18.00 hingga 06.00. Pasukan keamanan telah diberi wewenang darurat, termasuk penahanan rumah bagi orang-orang yang dianggap mengancam ketertiban umum. Mereka juga bisa melakukan penggeledahan, menyita senjata dan membatasi pergerakan publik.
3. Turis asing terjebak tidak bisa keluar

Situasi di Kaledonia Baru saat ini belum sepenuhnya dapat dikendalikan. Presiden Emmanuel Macron mengadakan pertemuan dengan dewan pertahanan dan keamanan untuk membahasnya. Ini adalah pertemuan ketiga sejak wilayah itu mengalami kerusuhan.
Dilansir AFP, saat ini ada beberapa orang asing yang terjebak di Noumea dan tidak bisa keluar dari wilayah itu. Di antaranya adalah turis Australia Maxwell Winchester dan istrinya Tiffany. Mereka terjebak di sebuah resor di jalan bandara selama berhari-hari.
"Setiap malam kami harus tidur dengan satu mata terbuka, khawatir mereka datang untuk menjarah kami. Pagi ini, di pintu keluar dekat sini, gendarmerie (tentara) sedang lewat dan terjadi baku tembak," ujarnya.