Presiden Israel Dukung Usulan Biden soal Gencatan Senjata di Gaza

- Presiden Israel, Isaac Herzog, mendukung usulan gencatan senjata tiga tahap di Gaza yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden.
- Herzog menyatakan kewajiban untuk memulangkan sandera dalam kesepakatan yang melestarikan kepentingan keamanan Negara Israel.
Jakarta, IDN Times - Presiden Israel, Isaac Herzog, menyatakan dukungannya terhadap usulan rencana gencatan senjata tiga tahap di Gaza yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Hal itu sebagai imbalan atas pembebasan sandera Israel.
“Dalam konteks ini (proposal kesepakatan Biden), saya mengatakan kepada Perdana Menteri (Benjamin Netanyahu) bahwa saya memberikan dukungan penuh untuk kesepakatan yang akan menghasilkan pembebasan para sandera,” kata Herzog dalam akun X, Minggu (2/6/2024).
1. Sesuai dengan tradisi Yahudi

Herzog mengatakan, tidak ada perintah yang lebih besar daripada menebus tawanan dan sandera, terutama ketika menyangkut warga negara Israel yang tidak mampu dipertahankan dan dilindungi Israel. Ini sesuai dengan tradisi Yahudi.
"Sudah menjadi kewajiban kita untuk memulangkan mereka dalam kerangka kesepakatan yang melestarikan kepentingan keamanan Negara Israel,” ucap Herzog.
2. Israel sempat tidak akan menghentikan konflik

Sebelumnya, Netanyahu selaku Perdana Menteri telah berulang kali menyatakan Israel tidak akan menghentikan konflik Gaza kecuali semua tujuannya tercapai. Salah satunya adalah pembebasan sandera dan pemusnahan Hamas.
Mitra koalisi Netanyahu yang berkuasa, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengancam keluar dari pemerintahan jika rencana gencatan senjata diterima.
3. Apa saja usulan gencatan senjata tiga tahap ini?

Pada Jumat (31/5/2024), Biden mengatakan, Israel telah menawarkan proposal tiga tahap kepada Hamas dengan peta jalan yang akan mengarah pada penghentian permusuhan di Jalur Gaza serta pembebasan semua sandera.
Tahap pertama mencakup gencatan senjata total, penarikan pasukan Israel dari seluruh pusat populasi Gaza, dan pembebasan beberapa sandera yang ditahan Hamas, serta pembebasan warga Palestina yang ditahan di penjara.
Tahap kedua melibatkan penghentian permusuhan tanpa batas waktu dengan imbalan pembebasan sandera yang tersisa. Sedangkan, tahap ketiga dari inisiatif tersebut adalah memulai rekonstruksi Gaza yang dilanda perang.