Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Macron Sesali Keputusan Trump Terhadap Suriah

Euronews

N'djamena, IDN Times - Presiden Prancis Emannuel Macron, pada hari Minggu (23/12) menyatakan penyesalannya dengan keputusan Presiden Donald Trump yang menarik seluruh pasukan AS dari Suriah.

Macron sangat merasa kecewa dengan hasil keputusan terhadap Suriah yang dapat memperburuk situasi, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Sekutu harus dapat diandalkan

PBS

Dikutip dari The Times of Israel, Presiden Macron melihat keputusan Trump tidak menunjukkan sikap yang seharusnya dapat diandalkan untuk berkoordinasi dengan sesama sekutu.

Ditariknya 2.000 pasukan AS dari Suriah membuktikan pupusnya koordinasi yang diandalkan kedua belah pihak di mana sebelumnya sudah mendapat kepercayaan penuh. Macron beranggapan sebagai sekutu, AS dan Prancis seharusnya saling bahu membahu bertempur melawan ISIS bukan salah satu dari mereka mundur secara sepihak. 

2. Kerjasama bersama Pemberontak Suriah harus ditingkatkan

Al Araby

Hilangnya bantuan militer dari Amerika Serikat dengan kabar penarikan diri pasukan AS dari Suriah membuat Prancis terus berusaha mencari cara terbaik dalam melawan ISIS.

Pemerintah Prancis melalui Presiden Macron menyampaikan bahwa pentingnya kerjasama antara Prancis dan pasukan Pemberontak Suriah pimpinan Kurdi yang sudah lama bertempur ditambah membebaskan wilayah Utara dan Timur Suriah dari tangan ISIS, dilansir dari Reuters.

Lepasnya bantuan AS, membuat Prancis semakin yakin bahwa sekutu terdekat mereka terakhir di Suriah adalah pasukan pemberontak yang sudah lama mereka dukung, baik secara pelatihan, persenjataan, dan uang.

3. Terkikisnya persekutuan AS-Prancis

Voice of Nigeria

Bukan lagi rahasia publik jika hubungan Amerika Serikat dan Prancis sudah sangat terasa naik turun dalam beberapa waktu terakhir. Presiden Donald Trump yang meragukan kepemimpinan Presiden Macron diikuti sebelumnya dengan pernyataan Macron yang menyatakan bahwa Prancis bukanlah pengikut setia AS, membuat situasi menjadi sangat sulit untuk kedua negara.

Sekarang dengan perintah Trump yang menarik pasukannya dari Suriah terus mengikis persekutuan yang sudah hampir rapuh antara AS-Prancis. Kelanjutan hubungan diplomatik antara kedua negara kedepannya akan menjadi fakta konkret bagaimana nasib persekutuan mereka di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us