Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Meksiko Imbau Warga AS untuk Tidak Memilih DeSantis

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (twitter.com/lopezobrador_)

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador meminta warga Amerika Serikat (AS) untuk tidak memilih Gubernur Florida dan calon presiden dari Partai Republik Ron DeSantis. Hal tersebut tak lepas dari undang-undang imigrasi yang keras diberlakukan di negara bagian Florida.

Undang-undang Florida diyakini akan menyebabkan diskriminasi terhadap migran. Ini bukan pertama kalinya Manuel López Obrador berkomentar terhadap politik negara lain di mana sebelumnya pada Maret 2023 lalu dia menyebut Pemerintah Peru rasis dan tidak sah.

1. DeSantis memberlakukan undang-undang yang mengancam eksistensi pekerja migran ilegal

Undang-undang yang ditandatangani DeSantis telah mempersulit persyaratan bagi pelaku bisnis dengan lebih dari 25 staf untuk menggunakan E-Verify. Sistem federal ini nantinya yang menentukan apakah pekerja migran dapat bekerja secara legal di AS.

Ketentuan lain mengharuskan rumah sakit yang menerima Medicaid untuk memasukkan pertanyaan kewarganegaraan pada formulir penerimaan. Menurut para pengamat kebijakan, hal ini dimaksudkan untuk mencegah imigran yang tinggal di AS secara ilegal untuk mencari perawatan medis.

"Kami tidak bisa tinggal diam," kata López Obrador tentang undang-undang Florida pada konferensi pers pada Senin (3/7/2023). 

Di bawah undang-undang Florida yang mulai berlaku 1 Juli, pelaku bisnis yang mempekerjakan pekerja migran ilegal akan menghadapi hukuman berat. López Obrador menyerukan "tidak satu suara untuk mereka yang membenci migran," dilansir CBS News.

2. Undang-undang terbaru akan memindahkan para migran tanpa status ke luar Florida

bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Dave Sherrill)

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri Meksiko telah menyatakan sikap terkait undang-undang yang ditandatangani DeSantis. Lembaga itu mengatakan, "Undang-undang Florida akan memengaruhi hak asasi manusia ribuan orang, anak perempuan dan laki-laki Meksiko, memperburuk situasi permusuhan yang dapat mengakibatkan kejahatan rasial terhadap komunitas migran," dilansir Hindustan Times.

Menurut situs web Ron DeSantis, undang-undang baru tersebut mengatur alokasi dana untuk memindahkan migran tanpa status sah ke luar negara bagian. Selain itu, undang-undang tersebut telah membatasi akses ke kartu identitas.

Peraturan tersebut juga mempersulit pekerja migran untuk bisa bekerja di wilayah Florida. Hal ini diyakini akan mempengaruhi kebijakan luar negeri Meksiko ke depan. 

3. Jika terpilih, DeSantis diyakini akan membuat kebijakan migran seperti Donald Trump

mural Donald Trump (pixabay.com/TheDigitalArtist)

Pada Mei 2023 lalu, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendesak para pemilih Latin di AS untuk tidak mendukung Gubernur Florida Ron DeSantis dalam pemilihan presiden AS berikutnya, Dia menuduh politisi Republik itu berusaha memenangkan suara dengan mengorbankan para migran.

DeSantis diyakini akan memperketat perbatasan dan memberlakukan kebijakan migran seperti Trump jika terpilih sebagai presiden. Obrador mengatakan DeSantis akan memberlakukan kontrol yang kuat terhadap imigrasi ilegal dan membatasi suaka.

"Hari pertama, ini darurat nasional. Kami akan mengerahkan semua sumber daya untuk membangun tembok perbatasan, menutup perbatasan," kata Gubernur Florida DeSantis. 

Selain membangun tembok, dia mengatakan akan mencari program yang mirip dengan "Tetap di Meksiko" milik mantan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan ini dianggap kontroversial yang memaksa pencari suaka untuk tinggal di Meksiko sambil menunggu keputusan otoritas AS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anoraga Ilafi Perdana
EditorAnoraga Ilafi Perdana
Follow Us