Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Vucic Ingin Serbia-Rusia Jadi Bestie Tanpa Musuhan dengan UE

Presiden Serbia, Aleksandar Vucic (twitter.com/sns_srbija)

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, pada Sabtu (16/7/2022) mengutarakan bahwa pemerintahannya tidak akan anti-Rusia. Di sisi lain, presiden berusia 52 tahun itu juga ingin membawa Serbia menuju impiannya untuk menjadi anggota Uni Eropa (UE). 

Semenjak perang Rusia-Ukraina meletus pada Februari lalu, Serbia kekeh netral dan menolak menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Padahal, UE terus memberi tekanan kepada negara Balkan itu untuk ikut menghukum Rusia.

1. Vucic ingin pemerintahannya punya hubungan baik dengan Eropa dan Rusia

Presiden Serbia, Aleksandar Vucic. (instagram.com/avucic)

Vucic menyebut bahwa pemerintahannya di masa yang akan datang tidak akan berpaham anti-Rusia. Bahkan, ia berjanji untuk mempererat hubungan Serbia-Rusia. 

"Pemerintahan apa yang akan dicanangkan mendatang, saya percaya bahwa nanti pemerintah akan mementingkan kepentingan Serbia untuk masuk ke Uni Eropa. Namun, pemerintah tentu tidak akan berpaham anti-Rusia dan mempertahankan persahabatan yang telah lama dibangun," tuturnya, dikutip N1

Sementara itu, Vucic juga mengungkapkan bahwa pemerintahan akan berupaya menenangkan warga dan mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan pribadinya. Ia juga berkata akan bekerja selayaknya tim dengan masyarakat Serbia.

2. Vucic menolak kritikan pedas dari Goncharenko

Di sisi lain, Presiden Vucic juga menanggapi kritik agresif dari anggota parlemen Ukraina, Aleksey Goncharenko beberapa hari lalu. Goncharenko mengatakan bahwa Ukraina dan Kroasia harus mengambil tindakan atas kebijakan Vucic. 

"Saya berharap yang terbaik bagi seluruh warga Ukraina, sedangkan Kroasia lebih baik mementingkan urusannya sendiri," papar Vucic dalam acara peresmian penerbangan langsung Beijing-Belgrade, dilansir B29

Pembalasan yang diutarakan oleh Goncharenko terkait rencana Ukraina dan Kroasia yang berupaya menghalangi Serbia untuk bergabung dengan UE. 

"Kami dengan sungguh-sungguh akan melupakan Serbia dan presidennya. Kemudian ini akan menjadi menarik untuk dilihat 6 juta penduduk Serbia dan keinginannya bergabung dengan UE," tutur Goncharenko dalam akun Telegram-nya, dikutip Newsbeezer.

3. Penerbangan langsung dari Belgrade ke Beijing

Pernyataan Vucic dilontarkan ketika menyambut pendaratan pesawat maskapai Hainan Airlines di Bandara Internasional Nikola Tesla pada Sabtu pagi. Pendaratan ini menjadi penanda dibukanya penerbangan langsung dari Beijing ke Belgrade. 

"Ini adalah pesawat pertama yang terbang langsung dari China ke Serbia. Mulai hari ini, penerbangan akan beroperasi sekali dalam seminggu dan mulai September, Oktober, pesawat kami akan terbang ke China dua kali seminggu," tutur Vucic. 

Vucic juga menekankan bahwa penerbangan itu akan memakan waktu sembilan setengah jam untuk terbang di kedua ibu kota. Sedangkan nama maskapai penerbangan Air Serbia yang melayani rute tersebut akan dinamai dengan Mihailo Pupin, yang diambil dari nama seorang ilmuwan asal Serbia. 

Presiden berusia 52 tahun itu menegaskan, penerbangan ini akan mendatangkan turis dan pebisnis ke Serbia. Dalam beberapa bulan ke depan, penerbangan langsung dari Chicago, Amerika Serikat ke Serbia juga akan diresmikan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us