Rapat Parlemen Kosovo Rusuh, PM Kurti Hampir Kena Pukul

Jakarta, IDN Times - Ketegangan terjadi dalam rapat Parlemen Kosovo pada Kamis (13/7/2023), sebab anggota parlemen dari partai penguasa dan oposisi terlibat adu jotos beberapa saat setelah Perdana Menteri Albin Kurti hendak berpidato.
Sehari sebelumnya, Kosovo memutuskan untuk mengurangi personel kepolisian di wilayah dominan etnis Serbia sesuai persetujuan dengan Uni Eropa (UE). Pristina juga mengaku bersedia mengadakan pilkada ulang di empat wilayah di Kosovo Utara setelah musim panas.
1. Bentrokan terjadi usai Kurti disiram air putih
Kerusuhan bermula saat sejumlah anggota oposisi Kosovo memasang spanduk dengan gambar pinokio yang diibaratkan sebagai Kurti. Dalam acara tersebut, anggota parlemen oposisi ikut menyorakkan bahwa Kurti adalah seorang pembohong.
Tak berselang lama, Wakil Perdana Menteri Besnik Bislimi merobek spanduk besar bergambar pinokio untuk membela Kurti. Ia pun membuangnya dari panggung di ruang sidang parlemen, dilaporkan Prishtina Insight.
Tak terima dengan tindakan Bislimi, seorang anggota parlemen dari Partai Demokratik, Mergim Lushtaku, menyiram air putih ke arah Kurti yang sedang membacakan pidato. Adu jotos antar anggota parlemen pun tak bisa dibendung dan suasana di dalam gedung makin panas.
Pertugas keamanan langsung masuk ke dalam ruangan untuk melerai dan meredam suasana. Kekacauan ini mengakibatkan siaran langsung dari Parlemen Kosovo terpaksa dihentikan.
2. Lushtako tolak hubungan Partai Vetevendosje dengan Radoicic
Lusthako mengklaim bahwa reaksinya adalah penolakan terhadap pebisnis Kosovo Serbia, Milan Radoicic, dan pihak yang mendukungnya. Ia menganggap bahwa Radoicic adalah sosok yang memiliki kekuatan penuh di wilayah dominan etnis Serbia.
Dilaporkan Balkan Insight, keributan berlangsung di saat pendengaran rekaman pertemuan antara kepala parlemen dari Partai Vetevendosje, Mimoza Kusari-Lila, yang mengadakan pertemuan dengan Slavko Simic, seorang mantan anggota parlemen dari partai pro-Serbia, Srpska Lista.
Dari situ, diketahui bahwa Kusari-Lila mendiskusikan perjanjian dengan Radoicic dan perwakilan Srpska Lista mengenai pengadaan listrik di Kosovo Utara. Padahal, Radoicic merupakan buronan atas kasus korupsi pembangunan resor di Brezovica.
Kusari-Lila pun mengakui bahwa ia memang berbicara dengan Radoicic, bersama dengan PM Kurti sebagai ketua Partai Vetevendosje. Padahal, partai pemerintah berulang kali mengkritisi politikus yang mau bertemu dengan Radoicic.
3. Presiden Kosovo kecam aksi kekerasan di rapat parlemen
Presiden Kosovo, Vjosa Osmani, mengatakan bahwa kekerasan fisik tidak diperbolehkan dan merusak institusi negara.
"Penggunaan kekerasan fisik sebagai alat penolakan politik, perbedaan, atau ketidaksetujuan adalah bentuk pengrusakan kepada institusi yang dibangun dengan pengorbanan yang amat besar," tulis Osmani.
"Kekerasan tidak ada dalam demokrasi dan tidak bisa menjadi sebuah alat politik. Kami harus memastikan kembali komitmen kami dalam demokrasi, perbedaan pandangan, serta penghormati antarsesama sesuai aturan hukum," sambungnya.
Perdana Menteri Albania, Edi Rama, juga mengecam kerusuhan yang merusak citra Parlemen Kosovo di dunia internasional.
"Bayangkan bagaimana sekutu dan rekan Kosovo dan perasaan warga Albania, ketika melihat antar warga Albania saling pukul satu sama lain, bukannya hanya bertarung lewat ide dan perkataan," kata Rama.