Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Riset: Orang yang Divaksinasi Cenderung Selamat dari Long COVID

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).
ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).

Jakarta, IDN Times - Sebuah riset oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris Raya (UKHSA) menemukan bahwa orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap cenderung tidak mengalami gejala COVID-19 berkepanjangan alias long COVID setelah terinfeksi virus.

"Riset-riset ini menambah potensi manfaat menerima vaksin COVID-19 lengkap. Vaksinasi merupakan cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dari gejala parah ketika terinfeksi dan mungkin juga membantu mengurangi dampak jangka panjang," kata ketua vaksinasi UKHSA Mary Ramsay lewat pernyataan, dilansir kantor berita Anadolu.

1. Penerima vaksin yang terpapar virus membaik lebih cepat

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)
ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Penelitian itu menilik 15 studi nasional dan internasional mengenai dampak long COVID.

Delapan studi melihat efek vaksinasi yang dilakukan sebelum terjadi penularan dan menemukan bahwa penerima vaksin lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala long COVID dibanding orang-orang yang belum divaksin.

"Riset-riset itu membandingkan gejala long COVID sebelum dan sesudah vaksinasi. Dari situ, ditemukan bahwa gejala penerima vaksin yang terpapar virus, lebih cepat membaik ketimbang kondisi yang dialami orang-orang yang tidak divaksin."

2. Jika gejala long COVID lebih dari empat pekan, hubungi dokter

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (pixabay.com/KitzD66)
ilustrasi vaksinasi COVID-19 (pixabay.com/KitzD66)

Bagi sebagian besar orang, gejala long COVID berlangsung singkat dan sembuh seiring berjalannya waktu. Namun, bagi sejumlah orang gejala tersebut bisa menjadi lebih parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

"Apabila Anda mengalami gejala yang tak biasa, terutama selama lebih dari empat pekan setelah infeksi, Anda harus berpikir untuk menghubungi dokter," tulis hasil riset itu yang dilansir ANTARA dari Anadolu.

3. Pengingat bahwa vaksin tetap menjadi perlindungan terbaik kita dalam melawan virus

Lilly Davenport berpose untuk ayahnya di depan sebuah mural penghormatan kepada NHS yang dilukis oleh seniman Rachel List di temb
Lilly Davenport berpose untuk ayahnya di depan sebuah mural penghormatan kepada NHS yang dilukis oleh seniman Rachel List di temb

Layanan Kesehatan Nasional (NHS) menyebutkan studi tersebut menjadi pengingat penting tentang kekuatan dan manfaat vaksin dalam mencegah virus dan mencegah layanan kesehatan kewalahan akibat lonjakan dan gelombang pandemi sebelum peluncuran vaksin.

Direktur Medis NHS Stephen Powis mengatakan dengan lebih dari 10 ribu pasien COVID-19 rawat inap, riset ini menjadi pengingat yang pas sekaligus penting bahwa vaksin tetap menjadi perlindungan terbaik kita dalam melawan virus, mengurangi potensi penyakit parah dan efek long COVID.

"Program vaksin NHS telah membantu mencegah 100 ribu lebih pasien rawat inap sejak pertengahan Desember saja, dan jadi NHS sudah jelas, ketika memenuhi syarat dapatkan vaksin Anda segera."

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us