Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Ancam Serang Pusat Pemerintahan di Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/KremlinRussia_E)
Intinya sih...
  • Presiden Rusia mengancam serangan pusat pemerintahan Kiev dengan misil hipersonik, sebagai balasan atas serangan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh AS.
  • Moskow meluncurkan rudal balistik ke Ukraina setelah AS mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauhnya untuk menyerang Rusia.
  • Rusia memulai produksi misil balistik Oreshnik secara massal dan telah menargetkan serangan ke fasilitas militer, industri pertahanan, dan sistem pendukungnya di Ukraina.

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis (28/11/2024), mengancam akan menyerang pusat pemerintahan di Kiev, Ukraina dengan misil hipersonik. Ancaman ini sebagai respons atas serangan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh milik Amerika Serikat (AS). 

Dalam beberapa pekan terakhir, situasi perang Rusia-Ukraina semakin memanas setelah AS mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauhnya untuk menyerang teritori Rusia. Alhasil, Moskow pun meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke Dnpiro, Ukraina sebagai balasan. 

1. Ancam serang pusat pemerintahan Ukraina dengan misil Oreshnik

Putin mengatakan bahwa sejauh ini gedung pemerintahan di Kiev belum menjadi target serangan Rusia. Ia mengklaim, militer Rusia masih memilih target serangan dan berpotensi menargetkan gedung pemerintahan. 

"Tentu saja, kami akan merespons segala serangan ke dalam teritori Rusia dengan senjata jarak jauh buatan Barat. Kami juga tidak menampik tes kesiapan misil hipersonik Oreshnik yang selesai pada 21 November," ungkapnya, dilansir TVP World.

"Saat ini, Kementerian Pertahanan Rusia dan Staf Militer Rusia sedang memilah target di teritori Ukraina. Target tersebut dapat berupa fasilitas militer, pertahanan, dan industri, ataupun pusat pembuatan kebijakan di Kiev," tambahnya. 

Ia menambahkan, Rusia sudah memulai produksi misil balistik Oreshnik secara massal setelah pengujian tersebut berhasil. Putin menyebut, kekuatan misil tersebut dapat menyamai kerusakan imbas senjata nuklir meski bukan senjata penghancur massal. 

2. Putin tidak akui serangan menyasar infrastruktur energi di Ukraina

Bendera Ukraina. (pexels.com/galyna-lunina)

Pada saat yang sama, Putin mengakui bahwa Rusia telah menargetkan serangan ke fasilitas militer, industri pertahanan, dan sistem pendukungnya dalam semalam. Namun, ia tidak mengakui serangan itu mengenai infrastruktur energi di Ukraina. 

"Serangan Rusia ke Ukraina dalam semalam sudah menargetkan 17 target di berbagai fasilitas militer, industri pertahanan dan pendukungnya. Seperti yang sudah saya katakan berulang kali, akan ada balasan atas respons dari pihak kami," terangnya. 

Melansir The Moscow Times, Putin juga mengungkapkan harapannya pada periode kedua Donald Trump di AS yang dimulai Januari 2025. Ia menyebut pimpinan Partai Republikan adalah orang cerdas yang dapat menemukan solusi dan menyelesaikan masalah. 

3. Serangan Rusia sebabkan matinya aliran listrik di Ukraina

Serangan misil di Ukraina pada Kamis pagi telah berdampak pada kerusakan besar infrastruktur energi di Ukraina. Bahkan, sekitar 1 juta penduduk Ukraina tidak mendapatkan aliran listrik akibat serangan besar-besaran Rusia. 

"Sistem energi Ukraina mendapatkan serangan besar-besaran. Serangan ini dilancarkan di seluruh teritori Ukraina dan pemboman semakin intens dalam beberapa bulan terakhir. Ini membuat Ukraina dalam situasi yang buruk di tengah musim dingin," tutur Menteri Energi German Haluschenko, dikutip CNN.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Rusia menggunakan bom klaster dalam serangan kali ini. Bom tersebut dapat memecahkan diri menjadi bom-bom kecil dan mencakup area luas sehigga cukup sulit untuk dicegah. 

Serangan tersebut membuat operator energi di Ukraina terpaksa memutus aliran listrik di sejumlah area, terutama di Ukraina bagian barat, seperti Lviv, Volyn, dan Rivne. Otoritas setempat juga berniat menerapkan pemadaman bergilir. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us