Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Berikan Label Antek Asing kepada WWF

ilustrasi panda (unsplash.com/Sid Balachandran)
ilustrasi panda (unsplash.com/Sid Balachandran)

Jakarta, IDN Times - Rusia telah menambahkan lembaga konservasi terbesar di dunia, World Wildlife Fund (WWF), ke dalam daftar agen asing. Sejumlah kritikus yang vokal terhadap Kremlin juga masuk ke dalam daftar tersebut.

Menurut undang-undang Rusia, setiap individu ataupun organisasi yang menerima dana asing dan terlibat dalam aktivitas politik dapat diidentifikasikan sebagai agen asing. 

Melansir Associated Press, label tersebut dapat memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk melakukan pengawasan tambahan. Pihak berwenang dinilai telah menggunakan hukum untuk mendiskreditkan dan membungkam perbedaan pendapat mereka yang masuk ke dalam daftar.

WWF, yang bermarkas di Washington, merupakan salah satu organisasi konservasi terkemuka di dunia. Lembaga ini bekerja di hampir 100 negara, termasuk Rusia.

1. Keputusan Rusia terhadap WWF dinilai tidak berdasar

Kementerian Kehakiman Rusia mengatakan, organisasi tersebut menggunakan kedok melindungi alam dan lingkungan untuk mencoba memengaruhi keputusan pemerintah dan menghalangi implementasi proyek industri serta infrastruktur.

Sementara itu, perwakilan WWF menyebut bahwa keputusan Rusia melabeli organisasi tersebut sebagai agen asing tidak berdasar. Mereka pun berjanji akan membawa permasalahan itu ke pengadilan.

Terlepas dari cap negatif yang diberikan oleh Kremlin, WWF menegaskan akan terus melakukan misinya melindungi spesies hewan langka dan melestarikan alam di Rusia.

2. Sejumlah kritikus anti-pemerintah juga masuk dalam daftar

Kementerian Kehakiman juga memasukkan nama Sergei Guriev, ekonom Rusia yang vokal mengkritik Kremlim ke dalam daftar tersebut.

Guriev dituduh telah berbicara negatif mengenai prajurit Angkatan Bersenjata Rusia. Dia juga dituduh menyebarkan informasi palsu ke media asing tentang keputusan yang dibuat oleh institusi Rusia. 

Orang lainnya yang masuk ke dalam daftar itu adalah Gennady Gudkov, mantan anggota parlemen yang berubah menjadi oposisi. Dia vokal menentang invasi di Ukraina.

Blogger feminis Nika Vodvud juga masuk dalam daftar. Vodvud menyebut para militer yang berjuang di Ukraina bukan berperang demi melayani negara. 

3. Kelompok advokasi yang tolak invasi Rusia juga jadi sasaran

Kelompok advokasi dari wilayah Buryatia di Siberia, Free Buryatia Foundation, juga masuk ke dalam daftar merah Rusia.

Kelompok itu diketahui mengecam kampanye militer Rusia di Ukraina. Mereka juga membantu puluhan tentara yang menolak untuk melanjutkan pertempuran di Ukraina kembali ke rumah.

Kementerian Kehakiman menuduh yayasan itu menyerukan tindakan yang dapat melanggar ketidaksetaraan teritorial Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us