Rusia dan China Kritik KTT G7 di Hiroshima

Jakarta, IDN Times - Rusia dan China sama-sama buka suara soal KTT negara G7 yang baru saja rampung digelar di Hiroshima, Jepang. Salah satu fokus pertemuan G7 tahun ini masih berpusat pada konflik Ukraina dan Rusia.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko menyebut jika negara Barat nekat untuk tetap memasok jet tempur F-16 ke Ukraina, mereka akan menghadapi risiko yang berat.
"Rencana memasok jet tempur canggih ke Ukraina ini jelas menunjukkan Barat lebih memilih membuat konflik dari pada menyelesaikan konflik," kata Grushko, dikutip dari Al Jazeera, Senin (22/5/2023).
1. AS membodohi dunia internasional

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, juga angkat bicara. Ia mengatakan Amerika Serikat (AS) pada dasarnya telah membodohi masyarakat internasional dengan mengklaim sumbangan jet tempur F-16 akan diberikan jika jetru tersebut tidak digunakan untuk menyerang Rusia.
"Tidak ada kerangka hukum untuk menerapkan batasan tersebut, apalagi soal penggunaan jet," ujar Zakharova.
Zakharova juga menuding AS sedang melancarkan perang hibrida, di mana perang dibentuk tidak hanya melawan Rusia tetapi juga seluruh wilayah di dunia.
2. China kritik G7 yang terlalu ikut campur masalah dalam negerinya
Sementara itu, China mengkritik bahwa negara-negara G7 terlalu ikut campur masalah dalam negerinya terkait status Taiwan.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang komunike yang dikeluarkan para pemimpin G7 tersebut.
"China menegaskan penyelesaian masalah Taiwan harus diputuskan oleh rakyat China," sebut pernyataan Kemlu China.
3. Situasi HAM di China juga disoroti

Situasi dan kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) di China juga mendapat sorotan para pemimpin G7. Selain HAM, perilaku China di Laut China Selatan dan Laut China Timur juga dibahas.
Menanggapi hal ini, China menegaskan bahwa situasi Hong Kong, Xinjiang dan Tibet adalah urusan dalam negeri China yang sebaiknya tak dicampuri oleh negara mana pun.
"Beijing dengan tegas menentang campur tangan kekuatan luar dalam urusan tersebut dengan dalih hak asasi manusia," lanjut pernyataan tersebut.
China juga mendesak agar kelompok G7 untuk berhenti mendikte negara lain dan kembali ke tujuan sesungguhnya dari kelompok tersebut.