Rusia: Negara Berkembang Tak Lagi Ikuti Kemauan Barat

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva memuji suksesnya gelaran KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mewakili Presiden Rusia Vladimir Putin yang berhalangan hadir di KTT itu.
Pada KTT G20 India, Lavrov juga mewakili Vladimir Putin. Dalam konteks ASEAN, Vorobieva mengatakan Lavrov sangat mendukung sentralitas ASEAN.
“Menlu Lavrov sangat mendukung sentralitas ASEAN dan kami melihat bahwa negara-negara ASEAN adalah mitra yang baik,” kata Lyudmila saat jumpa dengan awak media di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
1. Negara berkembang tak lagi dikendalikan Barat

Membahas soal KTT East Asia Summit di ASEAN dan KTT G20, Vorobieva menilai negara-negara berkembang mulai tak ingin dikendalikan Barat.
“Kami mendukung apa yang terjadi kemarin (di EAS dan G20), negara-negara berkembang kini terlihat tidak ingin menjadi bagian dari Barat. Kami mendukung ini, tentu saja,” ucap Vorobieva.
2. Rusia puji deklarasi G20

Sementara itu, Lavrov memuji KTT G20 India, sebagai sebuah keberhasilan. Invasi Rusia ke Ukraina tak dikritik dalam deklarasi G20.
“Kami mampu mencegah upaya Barat untuk melakukan Ukrainaisasi di agenda KTT,” kata Lavrov.
“Ini adalah kemenangan diplomatik, deklarasi tersebut sepenuhnya mencerminkan posisi kami,” ucap Lavrov.
Deklarasi G20 New Delhi menyoroti sebuah paragraf yang mengangkat isu soal invasi di Ukraina. Namun, paragraf ini tidak mencantumkan kutukan terhadap Rusia.
3. Lavrov tak mengira Barat setujui deklarasi G20

Lavrov mengatakan, ia tidak mengira negara-negara Barat akan menyetujui pernyataan tersebut. Delegasi Rusia dan China disebut tidak lagi menerima kalimat yang digunakan untuk mengutuk invasi ke Ukraina sejak KTT G20 di Indonesia, tahun lalu.
“Mungkin itu adalah suara hati nurani mereka. Kami tak menyangka deklarasi tersebut disetujui. Kami siap mempertahankan kalimat kami dalam teks tersebut,” ucap Lavrov.