Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Sebut Korut Sudah Berperang Bersama Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)
Intinya sih...
  • Presiden Ukraina memperingatkan aliansi pertahanan Rusia-Korut yang semakin kuat.
  • Direktorat Intelijen Militer Ukraina mengumumkan tewasnya enam petugas Korut di wilayah dudukan Rusia di Donetsk.
  • Kemungkinan Korut sudah mengirimkan tentara dalam jumlah besar untuk membantu perang Rusia di Ukraina.

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu (13/10/2024), memperingatkan meningkatnya aliansi pertahanan Rusia-Korea Utara (Korut). Ia pun mengklaim Korut sudah mengirimkan tentaranya untuk membantu pasukan Rusia melawan Ukraina.

Dugaan pengiriman pasukan Korut muncul setelah Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR) mengumumkan tewasnya enam petugas Korut di wilayah dudukan Rusia di Donetsk pekan lalu. Mereka diketahui sebagai pasukan yang bertugas menangani masalah teknis.

1. Sebut Korut mengirim tentara dalam jumlah besar ke Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Zelenskyy memperingatkan kemungkinan Korut sudah mengirimkan tentara dalam jumlah besar untuk membantu kepentingan perang Rusia di Ukraina. 

"Kami melihat bahwa aliansi antara Rusia dan rezim semacam Korut semakin menguat. Ini bukan hanya mengenai transfer senjata, tapi ini juga fakta bahwa transfer orang dari Korut untuk menjadi tentara dari negara pengokupansi," terangnya, dilansir Reuters.

"Ini jelas dengan kondisi seperti ini hubungan kami dengan rekan kami harus berevolusi. Situasi di garis depan membutuhkan dukungan lebih. Kami berbicara mengenai kapabilitas serangan jarak jauh Ukraina dan keberlanjutan suplai senjata untuk pasukan kami dibanding peralatan militer sederhana," tambahnya. 

Sementara, pengiriman pasukan Korut ini diduga sebagai bagian dari perjanjian pertahanan yang disetujui usai kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang pada Juni 2024 lalu. 

2. Tentara Korut kemungkinan akan dikirim ke garis depan di Ukraina

Bendera Korea Utara. (pixabay.com/padrinan)

Sebelumnya, pejabat Ukraina sempat mengemukakan adanya beberapa ribu personel infantri Korut dikirim untuk menjalani latihan militer di Rusia. Ia menyebut pasukan itu berada di bawah komando militer Rusia dan dapat diterjunkan di garis depan di Ukraina pada akhir 2024. 

Dilansir Ukrinform, pakar dari Institute for Study of War (ISW) mengatakan pembentukan tentara Korut di Rusia kemungkinan untuk dikirimkan di garis depan atau menggantikan pasukan Rusia untuk menjaga perbatasan. 

Selain itu, terdapat skenario lain bahwa tentara Korut tersebut berfungsi sebagai tambahan pasukan untuk serangan ofensif Rusia di Ukraina dan memperpanjang operasi ofensif Rusia sejak musim panas 2024. 

Pengiriman pasukan Korut ke Rusia ini juga menjadi kesempatan Pyongyang untuk melihat bagaimana kualitas, strukturisasi militer, dan kecapakan dalam menggunakan senjata militer pasukannya. 

3. Rusia bantah kabar pengiriman tentara Korut ke Ukraina

bendera Rusia (x.com/mfa_russia)

Pada Kamis (10/10/2024), juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, membantah klaim Korea Selatan (Korsel) bahwa Korut sudah mengirimkan pasukan untuk membantu Rusia di garis depan Ukraina. 

"Informasi pengiriman tentara Korut yang disampaikan Korsel ini sepertinya menjadi salah satu kabar bohong yang disebarkan ke publik," tuturnya tanpa menjelaskan secara detail maksudnya, dikutip The Moscow Times

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Korsel, Kim Yong-hyun, mengamini laporan dari HUR mengenai tewasnya tentara Korut di teritori dudukan Rusia di Ukraina.  

"Kami sudah menilai terjadinya korban dari tentara Korut di Ukraina ini kemungkinan memang benar adanya melihat berbagai situasi terkini. Isu pengiriman pasukan ini sepertinya berkaitan dengan perjanjian pertahanan Rusia dan Korut," ujar Kim.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us