Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sabotase Siaran Berita Rusia, Karyawan TV: Kremlin Berbohong

youtube.com/Guardian News

Jakarta, IDN Times - Marina Ovsyannikova, seorang karyawan televisi (TV) Rusia Channel One, melakukan 'sabotase' pada siaran berita langsung. Pada Senin (14/3/2022), dia berlari di belakang penyiar yang sedang siaran, membawa spanduk bertuliskan 'No War'.

Dalam spanduk itu juga tertera kalimat dalam bahasa Rusia yang menyebutkan "mereka berbohong". Hal itu merujuk pada propaganda Kremlin yang diprotes oleh Ovsyannikova.

Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari sampai saat ini, pertempuran berlangsung tidak hanya di lapangan. Akan tetapi pertempuran juga terjadi di berbagai media dengan propaganda. Rusia telah melarang Twitter dan Facebook bulan lalu. Baru-baru ini, Rusia juga melarang Instagram beroperasi di negaranya.

Rusia telah mencengkeram media di negaranya sejak menginvasi Ukraina. Dilansir Al Jazeera, media Rusia hanya boleh melaporkan perang menggunakan sumber resmi yang disetujui pemerintah. Jaringan berita asing seperti BBC dan Deutsche Welle juga telah diblokir dan radio Echo of Moscow serta saluran TV Rain yang independen tidak diperbolehkan siaran.

1. 'Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong padamu'

ilustrasi (Unspalsh.com/Egor Lyfar)

Dengan berani, pada hari Senin, Marina Ovsyannikova, menyerbu siaran berita langsung yang sedang dibacakan oleh penyiar Ekaterina Andreeva di TV Channel One yang dikelola pemerintah Rusia. Marina membawa plakat kertas yang bertuliskan 'No War' dan dibawahnya ada aksara Cyrillic berbahasa Rusia.

Dilansir The Guardian, tulisan Cyrillic itu berunyi "Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong padamu." Di bawah tulisan itu, masih ada tulisan bahasa Inggris yang berbunyi "Russian against war."

Dalam beberapa detik, penyiar tetap melanjutkan siarannya dengan suara yang lebih keras untuk menutup suara Marina. Tapi penonton masih tetap dapat melihat bagaimana protes Marina membawa plakat tersebut.

Keberanian Marina Ovsyannikova melakukan 'sabotase' protes ketika siaran langsung segera membuatnya viral. Rekaman video protes itu pun langsung viral.

2. Editor televisi dan menyesal telah membantu menyebarkan propaganda Kremlin

Marina Ovsyannikova diketahui adalah karyawan di televisi Channel One Rusia. Dia bekerja sebagai editor di perusahaan media tersebut. Dia juga menyatakan telah menyesal dan malu bekerja di tempat itu karena turut berperan menyebarkan propaganda Kremlin.

Dilansir Reuters, Marina segera ditangkap dan dibawa ke kantor polisi Moskow. Perempuan yang video protesnya segera viral itu, kemungkinan akan menghadapi tuntutan di bawah undang-undang karena mendiskreditkan angkatan bersenjata.

Menurut OVD-Info, sebuah kelompok pemantau protes independen, Marina Ovsyannikova adalah kepala kelompok hak asasi manusia Agora. Kira Yarmysh, juru bicara pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny, menulis di media sosial: "Wow, gadis itu keren."

3. Marina Ovsyannikova memiliki ayah Ukraina dan ibu Rusia

Sebelum Marina Ovsyannikova menyerbu siaran berita langsung untuk menunjukkan protesnya, dia rupanya telah merekam video curahan hati yang berisi penyelasan dan rasa malunya karena telah bekerja untuk propaganda Kremlin.

Menurut Buzzfeed News, Marina memiliki ayah Ukraina dan ibu Rusia yang tidak pernah bermusuhan. Dalam rekaman videonya, dia mengenakan kalung berwarna bendera Rusia dan Ukraina.

Dalam video itu, Marina menjelaskan bahwa "sayangnya, selama beberapa tahun, saya bekerja di Channel One dan mengerjakan propaganda Kremlin, saya sangat malu dengan ini sekarang. Malu karena berbohong dari layar televisi."

"Malu bahwa saya membiarkan zombifikasi orang-orang Rusia. Kami diam pada tahun 2014 ketika ini baru saja dimulai. Kami tidak keluar untuk memprotes ketika Kremlin meracuni (pemimpin oposisi Alexei) Navalny," tambah Marina.

Dalam video rekaman dirinya yang dibagikan di media sosial, Marina Ovsyannikova menegaskan dan menyerukan orang-orang untuk protes dan tidak takut pada apa pun. "Mereka tidak bisa memenjarakan kita semua," tandasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us