Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saudari Ali Khamenei Berharap Revolusi Segera Terjadi di Iran

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei. (twitter.com/Khamenei Media)

Jakarta, IDN Times - Saudari perempuan dari Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam secara terbuka rezim Teheran. Badri Hosseini Khamenei menyampaikan kritikannya melalui surat yang diunggah anaknya yang tinggal di Prancis. 

“Saya pikir sudah tepat sekarang untuk menyatakan bahwa saya menentang tindakan saudara laki-laki saya dan saya menyatakan simpati saya kepada semua ibu yang berduka atas kejahatan rezim Republik Iran," tulis Badri, dilansir Al Arabiya.

1.Telah berulang kali peringatkan Ali Khamenei

Badri menyatakan, dirinya telah berulang kali memperingatkan Ali Khamenei. Namun, pemimpin Iran tersebut tidak memperdulikan sarannya dan tetap melanjutkan gaya kepemimpinannya yang kejam.

“Sebagai tugas kemanusiaan saya, berkali-kali saya membawa suara rakyat ke telinga saudara laki-laki saya sejak beberapa dekade yang lalu," kata Badri. 

"Namun, setelah saya melihat bahwa dia tidak mendengarkan dan melanjutkan cara Khomeini (mantan Pemimpin Tertinggi Iran) dalam menekan dan membunuh orang yang tidak bersalah, saya memutuskan hubungan saya dengannya," tambahnya.

2. Dukung penggulingan rezim saudaranya

Saat ini, Iran masih dilanda gelombang protes akibat kematian Mahsa Amini setelah ditahan oleh Polisi Moral. Pengunjuk rasa menyerukan kejatuhan rezim berkuasa yang dinilai opresif.

Badri Khamenei menyatakan dukungannya kepada pengunjuk rasa. Ia berharap agar rezim yang dipimpin saudaranya segera digulingkan. Ia menilai rezim Republik Islam Iran dari zaman Khomeini hingga Khamenei hanya menghasilkan kesengsaraan bagi masyarakat.

Ia juga meminta agar Garda Revolusi Iran segera menurunkan senjata dan menghentikan tindakan represif yang menyasar pengunjuk rasa, dikutip dari Reuters.

3. Putri Badri ditahan pemerintah Iran

Bulan lalu, pihak berwenang menangkap putri Badri Khamenei, Farideh Moradkhani. Ia ditahan setelah menyatakan dukungannya atas unjuk rasa dan meminta masyarakat internasional untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah Iran.

Sebelumnya, Moradkhani juga pernah ditahan pada 2018 karena mengkritik pemerintah.

"Seperti semua ibu di Iran yang berkabung, saya juga sedih berada jauh dari putri saya. Ketika mereka menangkap putri saya dengan kekerasan, jelas bahwa mereka menerapkan kekerasan ribuan kali lebih banyak kepada anak laki-laki dan perempuan tertindas lainnya yang menjadi sasaran kekejaman yang tidak manusiawi," kata Badri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us