Semua Jenazah Kecelakaan Heli Dapat Dikenali, termasuk Presiden Iran

- Kepala Organisasi Manajemen Bencana Iran mengonfirmasi semua jenazah korban helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dapat dikenali.
- Lokasi kecelakaan helikopter ditemukan setelah pencarian selama 18 jam, dengan total sembilan orang tewas dalam insiden tersebut.
Jakarta, IDN Times - Kepala Organisasi Manajemen Bencana Iran, Mohammad Hassan Nami mengonfirmasi bahwa semua jenazah korban jatuhnya helikopter yang mbawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, dapat dikenali.
"Semua jenazah dapat dikenali dan telah dipindahkan untuk otopsi lebih lanjut," kata Nami, dikutip dari kantor berita Iran, IRNA, Senin (20/5/2024).
Petugas pencarian dan penyelamatan menemukan lokasi kecelakaan helikopter tersebut di sebuah hutan di Dizmar di Provinsi Azerbaijan Timur pada Senin pagi setelah operasi pencarian selama 18 jam, yang terhambat oleh kabut tebal, hujan, dan medan terjal di daerah tersebut.
Adapun pejabat pemerintahan Iran yang juga tewas, yakni Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati, Perwakilan pemimpin tertinggi Iran di Azerbaijan Timur Mohammad Ali Ale-Hashem, dan Kepala pengawal presiden Mehdi Mousavi.
Lalu ada pilot, co-pilot, dan awak helikopter yang ditumpangi Raisi juga turut jadi korban tewas. Total ada sembilan orang yang tewas dalam insiden helikopter jatuh tersebut.
1. Jenazah dapat dikenali meski luka bakar parah

Nami juga mengatakan bahwa semua jenazah dapat dikenali meski ada luka bakar yang parah.
"Jenazah Ayatollah Mohammad Ali Al-e Hashem, dalam kondisi yang paling baik," ujarnya.
“Dia masih hidup hingga satu jam setelah kecelakaan tersebut dan bahkan sempat melakukan percakapan telepon dengan Gholam-Hossein Esmaeili, Kepala Kantor Kepresidenan,” imbuh dia.
2. Eks menlu Iran tuding sanksi dari AS jadi penyebab kecelakaan

Mantan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menuding sanksi ekonomi dari Amerika Serikat (AS) adalah penyebab utama kematian dari Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongannya.
"Salah satu penyebab kejadian memilukan ini adalah Amerika Serikat, yang memberikan sanksi penjualan industri penerbangan ke Iran menyebabkan tewasnya presiden dan kawan-kawannya," kata Zarif.
"Kejahatan AS akan terekam dalam benak rakyat dan sejarah Iran," lanjut Zarif.
Raisi dan rombongan pejabatnya dipastikan tewas usai helikopter yang membawanya jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu (19/5/2024) dalam perjalanan kembali ke Teheran.
3. Kesulitan dapat suku cadang baru untuk helikopter

Raisi diketahui melakukan perjalanan dengan sebuah Helikopter Bell 212 yang sudah beroperasi sejak 1960-an. Analis Militer, Cedric Leighton menduga, salah satu faktor utama helikopter tersebut jatuh karena kesulitan mendapatkan suku cadang.
Helikopter Bell 212 pertama kali diproduksi di Amerika Serikat dan Kanada.
“Helikopter ini pertama kali diperkenalkan pada periode terakhir pemerintahan Shah pada tahun 1976 dalam bentuk komersial dan sudah ada sebelumnya di militer AS, jadi awal mula helikopter jenis ini mungkin sudah ada sejak akhir tahun 1960-an,” tutur Leighton.