Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serbuan Ukraina ke Kursk untuk Adang Serangan Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/@ZelenskyyUa)
Intinya sih...
  • Presiden Ukraina Zelenskyy minta bantuan sekutu dipercepat untuk memerangi serangan ke wilayah Kursk, Rusia.
  • Zelenskyy mendesak Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis untuk pengiriman pasokan yang tepat waktu.
  • Serangan Kiev ke wilayah Kursk Rusia dimulai pada 5-6 Agustus malam, dengan sekitar 9.500 orang dievakuasi dari zona pertempuran. Putin mengutuk serangan sebagai serangan teroris.

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan ke wilayah Kursk, Rusia bertujuan untuk menciptakan zona penyangga atau wilayah yaitu berfungsi untuk memisahkan Ukraina dari Rusia dan menunda tindakan militer Moskow.

"Saya baru saja menerima laporan dari Panglima Tertinggi (Oleksandr) Syrskyi mengenai situasi di Ukraina timur, operasi di wilayah Kursk, 'dana pertukaran', dan penyediaan amunisi dan senjata untuk brigade kami–cadangan kami,” kata Zelenskyy, dikutip dari ANTARA, Selasa (20/8/2024).

1. Minta negara sekutu percepat pengiriman bantuan

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS, Joe Biden (Twitter.com/President Biden)

Ia juga mendesak pengiriman pasokan yang lebih cepat dari para negara mitra, seraya menekankan bahwa pihaknya sangat meminta itu.

"Tidak ada liburan dalam perang. Keputusan diperlukan, begitu pula logistik yang tepat waktu untuk paket bantuan yang diumumkan. Saya secara khusus menyampaikan hal ini kepada Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis," ucapnya.

2. Serangan ke Kursk terjadi pada awal Agustus 2024

Serangan Kiev ke wilayah Kursk Rusia dimulai pada 5-6 Agustus malam ketika pasukan Ukraina masuk di dekat kota Sudzha. Pada 12 Agustus, Zelenskyy mengonfirmasi operasi tersebut, namun tidak merinci tujuannya.

Kementerian Situasi Darurat Rusia melaporkan sekitar 9.500 orang telah dievakuasi dari zona pertempuran. Sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan tersebut sebagai serangan teroris.

3. Hampir 12 ribu tentara Ukraina masuk ke Kursk

Sementara itu, Jenderal Rusia Apti Alaudinov mengatakan hampir 12 ribu tentara Ukraina, termasuk banyak orang asing, telah memasuki Kursk Rusia selama serangan pihak Ukraina ke wilayah Rusia, tetapi sebagian besar dari mereka telah dieliminasi.

"Jumlah orang yang memasuki wilayah (Kursk) diperkirakan sekitar 12.000… Sehubungan dengan kehadiran asing, saya ingin mencatat bahwa awalnya banyak orang asing. Jadi ada percakapan berbahasa Polandia, berbahasa Inggris, berbahasa Prancis terdengar di mana-mana," kata Alaudinov.

Namun, Alaudinov yang juga menjabat sebagai panglima resimen pasukan khusus Akhmat itu menambahkan bahwa mayoritas dari mereka (pasukan Ukraina) telah dihancurkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us