Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siapa yang Dimaksud dengan Bangsa Barat? Ini Sejarahnya

Benua Eropa
ilustrasi Benua Eropa (unsplash.com/Christian Lue)
Intinya sih...
  • Bangsa Barat merujuk pada bangsa-bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan samudera sejak abad ke-15 dengan tujuan 3G: Gold, Glory, dan Gospel.
  • Penjelajahan samudera bangsa Barat berdampak besar bagi kawasan Asia, termasuk Indonesia, membuka jalan bagi masa panjang penjajahan di Nusantara.
  • Negara-negara yang termasuk bangsa Barat adalah negara maju di belahan bumi Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, serta negara-negara anggota Uni Eropa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN TimesBangsa Barat kerap diidentikkan dengan ras Kaukasoid yang memiliki ciri fisik seperti kulit putih, rambut pirang, mata biru, dan hidung mancung. Namun, persebaran ras ini tidak hanya terbatas di Eropa, melainkan juga mendiami sebagian wilayah Asia dan Afrika dengan variasi warna rambut dan mata yang berbeda. Konsep tentang bangsa Barat sendiri sudah dikenal sejak zaman peperangan antara Kekaisaran Persia dari Timur dan Romawi Kuno dari Barat. Kala itu, bangsa Romawi menyebut diri mereka sebagai occidens yang berarti “matahari terbenam” atau “barat” dalam bahasa Latin.

Istilah “Barat” semakin populer pada masa Perang Dingin, ketika dunia terbagi menjadi dua blok besar yaitu, blok Barat dan blok Timur. Blok Barat bersekutu dengan Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa Barat, sementara blok Timur bersekutu dengan Rusia dan negara-negara di Eropa Timur. Setelah Perang Dingin berakhir, istilah negara Barat tetap digunakan untuk merujuk pada negara-negara sekutu AS, berbeda dengan Rusia yang dianggap memiliki arah politik dan ideologi tersendiri.

1. Asal-usul dan ciri bangsa barat

ilustrasi gambar eksplorasi samudra oleh bangsa Eropa (unsplash.com/Bruno Martins)
ilustrasi gambar eksplorasi samudra oleh bangsa Eropa (unsplash.com/Bruno Martins)

Menurut sejarah, bangsa Barat merujuk pada bangsa-bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan samudera sejak abad ke-15. Mereka berlayar bukan hanya untuk memperluas wilayah, tetapi juga demi menyebarkan agama serta mencari sumber kekayaan baru. Melansir berbagai sumber, bangsa Barat memiliki tiga tujuan utama yang dikenal sebagai 3G yaitu, Gold (kekayaan), Glory (kejayaan), dan Gospel (penyebaran agama Nasrani).

Ekspedisi besar yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa ini menandai awal dari kolonialisme global. Mereka menjelajah berbagai wilayah Asia dan Afrika untuk memperluas pengaruh ekonomi dan agama. Konsep bangsa Barat pun mulai terbentuk dari perpaduan antara semangat penjelajahan, dominasi ekonomi, serta penyebaran nilai-nilai Kristen yang menjadi dasar kebudayaan mereka.

2. Bangsa barat dan penjajahan di Asia

ilustrasi penjajahan (unsplash.com/british library)
ilustrasi penjajahan (unsplash.com/british library)

Penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Barat juga berdampak besar bagi kawasan Asia, termasuk Indonesia. Portugis menjadi bangsa Barat pertama yang tiba di Malaka pada 1511, disusul Spanyol di Tidore pada 1521, dan Belanda di Pelabuhan Banten pada 1596. Kedatangan bangsa-bangsa ini kemudian membuka jalan bagi masa panjang penjajahan di Nusantara.

Tujuan utama kedatangan mereka, seperti dijelaskan dalam berbagai sumber sejarah, bukan hanya berdagang, tetapi juga menguasai sumber daya alam dan mengendalikan perdagangan rempah-rempah. Akibatnya, bangsa-bangsa Asia menjadi korban eksploitasi ekonomi dan dominasi politik yang dilakukan oleh bangsa Barat selama berabad-abad.

3. Negara-negara yang termasuk bangsa barat

Peta Blok Barat dan Timur di era Perang Dingin. (sutori.com)
Peta Blok Barat dan Timur di era Perang Dingin. (sutori.com)

Dalam konteks geografi modern, istilah “negara Barat” biasanya mengacu pada negara-negara maju di belahan bumi Barat, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, serta negara-negara anggota Uni Eropa. Negara-negara ini dikenal karena sistem politiknya yang demokratis, ekonomi kapitalis, serta pengaruh besar dalam diplomasi dan kebudayaan global.

Meski demikian, batas antara bangsa Barat dan bangsa Timur tidak pernah sepenuhnya jelas. Letak geografis tidak selalu menjadi penentu, karena identitas bangsa Barat juga dibentuk oleh sejarah, ideologi, serta nilai-nilai sosial yang berkembang. Seiring waktu, istilah “Barat” pun lebih sering digunakan untuk menggambarkan pandangan hidup dan sistem sosial tertentu, bukan semata posisi di peta dunia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Hamas Serahkan Lagi Jenazah Sandera Israel, Sisa Tiga di Gaza

15 Nov 2025, 09:09 WIBNews