Soal Mobilisasi Militer Rusia, Inggris: Invasi Gagal!

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengeluarkan pernyataan menanggapi keputusan Rusia untuk memberlakukan mobilisasi militer per hari ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia II. Tak tanggung-tanggung, Putin memperingatkan Barat jika terus ‘mengganggu’ Rusia, maka ia akan mengeluarkan semua senjata.
1. Putin secara tidak langsung akui bahwa invasi gagal

Menurut Wallace, pemberlakukan mobilisasi militer ini adalah pengakuan Putin secara tidak langsung bahwa invasinya ke Ukraina telah gagal.
“Ini pelanggaran Presiden Putin terhadap janjinya sendiri untuk tidak memobilisasi sebagian penduduk dan pencaplokan ilegal sebagian dari Ukraina adalah pengakuan bahwa invasinya gagal,” kata Wallace, dikutip dari Guardian, Rabu (21/9/2022).
“Dia dan menteri pertahanannya telah mengirim puluhan ribu warga mereka sendiri ke jurang kematian,” lanjut dia.
2. Rusia tak akui bahwa Ukraina telah menang

Wallace juga menyatakan bahwa Ukraina kini telah merebut kembali sebagian besar wilayah yang telah diduduki Rusia.
“Tidak ada yang dapat menyembunyikan fakta bahwa Ukraina memenangkan perang ini,” tegas Wallace.
Sementara itu, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengatakan bahwa mobilisasi militer Rusia ini adalah upaya untuk meningkatkan perang.
“Bantuan di Ukraina masih diperlukan dan kami harus terus melakukannya demi kepentingan kami,” ucap Fiala.
3. Sebanyak 300 ribu laki-laki Rusia diwajibkan mobilisasi militer

Perintah Putin ini mewajibkan sebanyak 300 ribu laki-laki, yang sebagian besar masih muda, untuk ikut dalam mobilisasi militer parsial di Moskow.
Selama berbulan-bulan menginvasi Ukraina, Kremlin sempat berjanji tidak akan menggunakan mobilisasi parsial ini.
Dan pengaktifan mobilisasi parsial ini dilakukan Rusia saat pasukannya dipukul mundur pasukan Ukraina dari beberapa wilayah.