Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suap hingga Intervensi Politik, Eks Ibu Negara Korea Selatan Ditahan

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (kanan) bersama ibu negara, Kim Keon Hee. (dok. Kantor Kepresidenan Korea Selatan/eng.president.go.kr)
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (kanan) bersama ibu negara, Kim Keon Hee. (dok. Kantor Kepresidenan Korea Selatan/eng.president.go.kr)
Intinya sih...
  • Kim dan Yoon diduga memengaruhi Partai Kekuatan Rakyat untuk mencalonkan kandidat tertentu dalam pemilu sela legislatif 2022.
  • Kim menjalani sidang praperadilan yang berlangsung berjam-jam, tanpa memberikan pernyataan kepada media, dan kini ditahan di pusat penahanan di wilayah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Istri mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Kim Keon Hee, resmi ditahan pada Selasa (12/8/2025) malam waktu setempat. Penahanan ini dilakukan setelah Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengabulkan permintaan jaksa khusus yang menilai Kim berisiko merusak barang bukti.

Kim kini tengah diselidiki atas beragam dugaan kejahatan, mulai dari suap, manipulasi harga saham, hingga intervensi dalam penentuan kandidat partai politik. Kasusnya menjadi bagian dari tiga penyelidikan khusus yang dibentuk pemerintahan baru Presiden Lee Jae Myung untuk mengusut masa kepemimpinan suaminya, presiden konservatif yang dilengserkan pada April lalu dan kembali ditahan bulan lalu.

Yoon sebelumnya sempat memicu gejolak politik pada 3 Desember 2024 dengan memberlakukan darurat militer di tengah ketegangan politik dengan kubu liberal. Langkah ini dinilai sebagai ‘upaya kudeta’ dan berakhir hanya dalam hitungan jam setelah parlemen berhasil membatalkannya.

Ia kemudian dimakzulkan pada 14 Desember, dicopot dari jabatan pada April 2025 dan kini menghadapi persidangan atas tuduhan pemberontakan.

Penahanan Kim menjadikan pasangan ini sebagai mantan presiden dan ibu negara pertama di Korea Selatan yang sama-sama mendekam di penjara karena kasus pidana.

1. Dugaan intervensi politik dan skandal hadiah mewah

Kim Keon Hee (kanan) bertukar cinderamata dengan Jill Biden (kiri) (The White House via Wikimedia Commons)
Kim Keon Hee (kanan) bertukar cinderamata dengan Jill Biden (kiri) (The White House via Wikimedia Commons)

Penyidik menduga Kim dan Yoon mempengaruhi Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) untuk mencalonkan kandidat tertentu dalam pemilu sela legislatif 2022. Aksi itu disebut dilakukan atas permintaan makelar politik Myung Tae Kyun yang juga dituduh memanipulasi survei opini publik demi menguntungkan Yoon dalam pemilihan pendahuluan partai.

Selain itu, Kim juga diduga menerima hadiah mewah melalui seorang peramal yang menjadi perantara pejabat Gereja Unifikasi untuk meminta bantuan bisnis. Dikutip dari NPR, Rabu (13/8/2025), ia juga dikaitkan dengan manipulasi harga saham sebuah perusahaan dealer BMW di Korea Selatan.

Pada Senin (11/8/2025), tim penyidik menggeledah sebuah perusahaan konstruksi terkait dugaan pembelian kalung mewah senilai 43 ribu dolar AS atau sekitar Rp700 juta yang diyakini sama dengan yang dipakai Kim saat mendampingi Yoon ke Eropa pada 2022. Investigasi juga menelusuri kemungkinan adanya kaitan antara hadiah tersebut dan penunjukan menantu pemilik perusahaan sebagai kepala staf perdana menteri kala itu.

Kim membantah tuduhan ini, mengklaim kalung yang ia kenakan hanyalah tiruan yang dipinjam.

2. Penyelidikan intensif dan penahanan terpisah

Madam Kim Keon Hee, istri Presiden Korea Selatan (YouTube.com/Sekretariat Presiden/)
Madam Kim Keon Hee, istri Presiden Korea Selatan (YouTube.com/Sekretariat Presiden/)

Kim tiba di pengadilan pada Selasa (12/8/2025) untuk menjalani sidang praperadilan yang berlangsung berjam-jam tanpa memberikan pernyataan kepada media. Ia kini ditahan di pusat penahanan di wilayah selatan Seoul, terpisah dari tempat Yoon menjalani hukuman.

Jaksa khusus Min Joong Ki, yang ditunjuk Presiden Lee pada Juni lalu, sebelumnya telah memeriksa Kim selama tujuh jam pada Rabu pekan lalu. Dalam kesempatan itu, Kim sempat meminta maaf secara samar karena menimbulkan kekhawatiran publik, tetapi juga mengisyaratkan akan membantah tuduhan.

Penahanan Kim memungkinkan penyidik memperpanjang masa penahanannya hingga 20 hari sebelum mengajukan dakwaan resmi. Seorang rekan dekat Kim yang baru kembali dari Vietnam juga telah ditangkap karena diduga memanfaatkan koneksinya dengan mantan ibu negara untuk mengamankan investasi jutaan dolar demi perusahaannya yang sedang bermasalah.

3. Perubahan politik di era Presiden Lee

IMG_7370.jpeg
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung hubungi Presiden RI Prabowo Subianto. (Yonhap)

Saat menjabat, Yoon menolak mentah-mentah permintaan penyelidikan terhadap istrinya. Dia menyebutnya sebagai serangan politik. Ia bahkan memveto beberapa rancangan undang-undang dari parlemen yang dikuasai kubu liberal yang mengupayakan pembentukan tim penyelidik independen.

Namun, setelah memenangkan pemilu presiden pada Juni lalu, Lee Jae Myung mengesahkan undang-undang yang membuka jalan bagi penyelidikan besar-besaran terhadap tiga kasus, yaitu kudeta darurat militer Yoon, dugaan pelanggaran hukum oleh Kim, dan kematian seorang marinir dalam operasi penyelamatan banjir pada 2023 yang diduga ditutup-tutupi oleh pemerintah Yoon.

Sementara itu, Yoon sendiri masih menolak menjawab pertanyaan penyidik terkait kasus istrinya, meski keduanya kini sama-sama berada di balik jeruji.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us