Taiwan Sebut Ada Balon China Terbang di Atas Wilayahnya

- Taiwan anggap balon China sebagai ancaman, dianggap provokasi untuk memancing pertempuran terbuka.
- Balon China terdeteksi di utara Taiwan, bersama 12 pesawat militer dan tujuh kapal perang dalam 24 jam terakhir.
- Diplomat China tekan anggota parlemen dari enam negara untuk tidak hadir di konferensi di Taiwan, dengan tindakan yang dinilai sebagai campur tangan asing yang kotor.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan melaporkan bahwa ada sebuah balon yang berasal dari China yang terdeteksi di atas laut di utara Taiwan. Keberadaan balon tersebut dinilai sebagai ancaman oleh Taipei.
Dilansir Channel News Asia, Senin (25/11/2024), Taiwan menilai bahwa insiden balon dari China ini merupakan sebuah kampanye tekanan China untuk memancing pertempuran terbuka.
Balon China awalnya terdeteksi pada pemilihan presiden Taiwan, Januari lalu. Sampai saat ini, konflik antara China dan Taiwan memang kerap kali memanas di mana China mengklaim Taiwan adalah bagian dari mereka, sedangkan Taiwan bersikeras ingin memerdekakan diri.
1. Balon China terdeteksi kemarin malam
Kemhan Taiwan mendeteksi balon China pada pukul 18.21 malam kemarin waktu setempat, sekitar 111 km di sebelah utara Pelabuhan Keelung, Taiwan.
Balon tersebut kemudian menghilang dua jam kemudian, setelah terbang pada ketinggian 10 km namun tidak melintasi pulau utama Taiwan.
Selain balon tersebut, ada 12 pesawat militer China dan tujuh kapal perang terdeteksi di sekitar Taiwan dalam 24 jam terakhir.
2. China tekan anggota parlemen asing untuk boikot konferensi Taiwan

Anggota parlemen dari setidaknya enam negara melaporkan adanya tekanan dari diplomat China untuk tidak menghadiri konferensi di Taiwan. Konferensi tersebut diadakan oleh Inter-Parliamentary Alliance on China (IPAC).
IPAC merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari ratusan pembuat undang-undang dari 35 negara yang peduli dengan pendekatan demokrasi terhadap Beijing.
Luke de Pulford, direktur aliansi tersebut, menyatakan bahwa tekanan dari pejabat China dalam beberapa hari terakhir belum pernah terjadi sebelumnya.
"Ini adalah campur tangan asing yang kotor," ujarnya, pada Juli lalu. Politikus dari Bolivia, Kolombia, Slovakia, Makedonia Utara, Bosnia dan Herzegovina, serta satu negara Asia yang tidak disebutkan namanya, mengaku dikontak oleh diplomat Beijing. Mereka mengaku didesak untuk tidak hadir di konferensi yang dimulai Senin ini di Taipei.
3. Apa saja tekanan yang dilakukan China?

Para anggota parlemen melaporkan menerima pesan teks, panggilan telepon, dan permintaan pertemuan mendesak yang seakan sengaja bertabrakan dengan rencana perjalanan mereka ke Taipei. Beberapa bahkan melaporkan bahwa diplomat China menghubungi langsung pemimpin partai mereka untuk mencegah keberangkatan mereka ke Taiwan.
"Mereka menghubungi presiden partai politik saya, memintanya untuk menghentikan saya pergi ke Taiwan," ungkap Sanela Klarić, anggota parlemen Bosnia dan Herzegovina.
"Mereka mencoba, di negara saya, untuk menghentikan saya bepergian. Ini benar-benar tidak baik," tambah Klarić.
Tindakan ini dinilai sejalan dengan kebiasaan China yang memang kerap mengancam politisi dan negara-negara yang menunjukkan dukungan untuk Taiwan. Beijing kukuh mengklaim pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya dan bersumpah untuk merebutnya kembali, bila perlu dengan kekerasan.