Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Ambil Gaji Selama 8 Bulan, Presiden Zambia: Kerja Untuk Rakyat

Hakainde Hichilema, Presiden Zambia (Twitter.com/Hakainde Hichilema)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan Zambia baru-baru ini mengabarkan bahwa Presiden Hakainde Hichilema telah bekerja selama delapan bulan tanpa gaji. Ketika gaji akan dibayar, Hichilema disebut menolak dan mengatakan untuk fokus bekerja melayani rakyat.

Sebelum jadi presiden, Hichilema selama 15 tahun hidup sebagai oposisi. Pada Agustus tahun lalu, dia sukses mengalahkan pesaingnya dan mendapatkan jabatan sebagai presiden. Selama menjabat, Hichilema tidak memperhatikan gajinya.

Beberapa oposisi tidak mempermasalahkan sang presiden yang tidak menerima gaji, karena dia dianggap gagal memenuhi janji kampanyenya. Langkahnya juga dianggap sebagai sikap manusiawi karena Zambia sedang dalam periode ekonomi yang sulit, dan itu bukan sama sekali gagasan baru bagi pemimpin di Afrika. 

1. Gaju bukan motivasi dalam jabatan publik

Presiden Zambia, Hakainde Hichilema (Twitter.com/Hakainde Hichilema)

Munculnya kabar bahwa Hichilema selama delapan bulan bekerja tidak mendapatkan gaji segera tersebar. Para wartawan kemudian bertanya kepada presiden untuk memastikannya.

Dikutip dari CGTN, ketika ditanya tentang pemberitahuan Kementerian Keuangan, Hichilema menjawab, "gaji bukan masalah, karena uang bukan motivasi kami untuk mencari jabatan publik dan bukan karena pemerintah tidak mau membayar."

Sebagai seorang pemimpin, Hichilema juga tidak mau diberikan ribuan gelar seperti misalnya Yang Mulia. Dia lebih suka dipanggil dengan sebutan Presiden. Hichilema merupakan seorang pengusaha yang memiliki relasi lokal dan internasional. 

Setelah belasan tahun menjadi oposisi, tahun lalu ia memenangkan pemilihan presiden setelah mengalahkan Edgar Lungu.

2. Kontroversi kekayaan Presiden Zambia

Hichilema dalam kampanye pemilu memiliki janji utama untuk memulihkan ekonomi negaranya. Dia juga ingin memberantas korupsi dan menciptakan lapangan kerja untuk rakyat, khususnya para pemuda. 

Menurut Sean Tembo, politikus Zambia yang kritis terhadap Hichilema, mengatakan bahwa sudah sepatutnya presiden tidak menerima gajinya. 

"(Karena) ia telah gagal memenuhi janji kampanyenya," katanya, dikutip Anadolu.

Kekayaan Hichilema sendiri menuai kontroversi karena memiliki hubungan dengan privatisasi aset negara pada 1990-an lalu. Ketika itu terjadi, banyak orang yang melarat tapi dia justru menjadi kaya raya.

Dia sendiri diperkirakan memiliki kekayaan bersih yang mencapai jutaan dolar. Dikutip dari Al Jazeera, Hichilema juga diyakini memiliki saham di hotel-hotel lokal dan industri pengolahan ternak sebagai salah satu sumber pendapatan utamanya.

Presiden tidak secara terbuka mengumumkan seluruh asetnya sebelum pemilu, karena undang-undang Zambia sendiri tidak menuntut seorang kandidat untuk melakukannya.

3. Tindakan Presiden Zambia bukan hal yang baru

Presiden Zambia, Hakainde Hichilema (Twitter.com/Hakainde Hichilema)

Zambia adalah salah satu negara di Afrika timur yang memiliki banyak utang. Korupsi yang menggerogoti negara itu telah menyulitkan untuk keluar dari krisis keuangan dan ekonomi yang sulit.

Dilansir BBC, tahun lalu Zambia jatuh ke dalam resesi untuk pertama kalinya sejak 1998. Saat Hichilema terpilih sebagai presiden, dia menggambarkan perbendaharaan negara 'benar-benar kososng.'

Dalam sebuah wawancara setelah kemenangannya, Hichilema menjelaskan, "kecuali kita melakukan sesuatu terhadap anggaran, anggaran itu akan digunakan terutama untuk membayar gaji dan juga membayar utang."

Untuk membayar bunga utang sendiri, Zambia setidaknya menghabiskan 30 persen dari total pendapatannya.

Gagasan Presiden Zambia yang memilih untuk tidak menerima gaji bukan hal baru di Afrika. Edgar Lungu, pendahulu Hichilema, pada 2018 lalu mengamandemen undang-undang seputar gaji dan tunjangan presiden, yang membuat dirinya hanya menerima sekitar setengah dari gaji dan tunjangan.

Pemimpin Afrika lainnya yang melakukan pemotongan terhadap gajinya sendiri adalah Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. Ada juga Presiden Ghana Akuf-Addo, Lazarus Chakwewa dari Malawi, dan Uhuru Kenyatta dari Kenya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us