Tak Dikritik soal Perangnya di Ukraina, Rusia Puji G20 India

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov memuji KTT G20 yang baru saja rampung digelar di India, sebagai sebuah keberhasilan. Rusia sendiri tidak dikritik atas invasinya di Ukraina dalam deklarasi G20.
“Kami mampu mencegah upaya Barat untuk melakukan Ukrainaisasi di agenda KTT,” kata Lavrov, dikutip dari The Guardian, Senin (11/9/2023).
“Ini adalah kemenangan diplomatik, deklarasi tersebut sepenuhnya mencerminkan posisi kami,” ucap Lavrov.
Deklarasi G20 New Delhi menyoroti sebuah paragraf yang mengangkat isu soal invasi di Ukraina. Namun, paragraf ini tidak mencantumkan kutukan terhadap Rusia.
1. Lavrov tak mengira Barat setujui deklarasi G20

Lavrov mengatakan ia tidak mengira negara-negara Barat akan menyetujui pernyataan tersebut. Delegasi Rusia dan China disebut tidak lagi menerima kalimat yang digunakan untuk mengutuk invasi ke Ukraina sejak KTT G20 di Indonesia, tahun lalu.
“Mungkin itu adalah suara hati nurani mereka. Kami tak menyangka deklarasi tersebut disetujui. Kami siap mempertahankan kalimat kami dalam teks tersebut,” ucap Lavrov.
2. Negara-negara selatan tak mengikuti negara Barat

Lavrov juga menambahkan bahwa deklarasi G20 India ini merupakan tanda bahwa negara-negara selatan kini tidak lagi mengikuti negara-negara Barat.
“Mereka tidak ingin disuruh untuk ikut formula Zelenskyy. Ini tidak menghormati negara-negara berkembang. Ini adalah neo-koloniaisme dari negara-negara Barat dan kali ini mereka telah gagal,” ungkap Lavrov.
3. Rusia puji peran India

Lavrov juga memuji peran India dalam negosiasi deklarasi tersebut dan mengklaim bahwa India telah menolak upaya negara-negara lain mempolitisasi G20. India juga diketahui menolak permintaan anggota lain agar Ukraina ikut serta dalam KTT G20 tahun ini.
India sendiri merupakan mitra dekat Rusia, yang merupakan pemasok senjata terbesar ke Rusia dan memilih tetap netral selama perang di Ukraina, sama seperti China.