Takut Dijadikan Senjata, Belanda Akan Batasi Ekspor Produk IT ke China

Jakarta, IDN Times - Parlemen Belanda, pada Rabu (8/3/2023), mengumumkan rencana pembatasan ekspor produk teknologi semikonduktor ke China. Pihaknya menyebut bahwa kebijakan ini berguna untuk melindungi kepentingan dan keamanan dalam negeri.
Sejak Oktober 2022, Amerika Serikat (AS) sudah melancarkan restriksi penjualan teknologi semikonduktor atau chip ke perusahaan China. AS, yang terlibat perang teknologi dan senjata dengan China, berupaya mencegah Beijing mendapatkan teknologinya di tengah persaingan.
1. Belanda cegah teknologi tingginya jadi komponen senjata
Belanda mengonfirmasi kebijakan pembatasan ekspor terkait produksi teknologi semikonduktor ke luar negeri. Kebijakan tersebut membuat perusahaan Belanda, ASML, terdampak jika ingin mengekspor barangnya ke Beijing.
Dilansir CNN, Menteri Perdagangan Belanda Liesje Schreinemacher mengumumkan keputusan ini lewat sebuah surat dari parlemen. Ia mengungkapkan kebijakan ini akan diberlakukan sebelum musim panas.
"Belanda khawatir pentingnya masalah keamanan nasional dan mencegah teknologi ini jatuh ke tangah yang salah untuk kepentingan militer dan lainnya. Maka, kabinet memutuskan pemberlakuan sebuah daftar kontrol secara nasional," tulis surat tersebut.
2. ASML harap kebijakannya tidak berdampak pada keuangan negara
Perusahaan manufaktur spesialis produksi chip komputer tersebut dikenal memproduksi sistem litografi ultraviolet. Bahkan, prudk litografi ultravioletnya dikenal sebagai salah satu yang terbaik dan sudah terdampak pembatasan ekspor ke China.
Sementara itu, ASML mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu kapan regulasi ini ditetapkan dalam undang-undang Belanda. Mereka pun berharap agar kebijakan ini tidak berdampak pada finansialnya di masa depan.
"Berdasarkan pengumuman ini, ekspektasi kami kepada kebijakan lisensi pemerintah Belanda dan situasi pasar, kami tidak berharap kebijakan ini berdampak terhadap material dan finansial kami ke depannya. Kami sudah mempublikasikan skenario jangka panjang pada 2023 di tengah Hari Investor pada November tahun lalu," tutur perwakilan ASML, dikutip NL Times.
3. Belanda dorong Uni Eropa buat aturan kontrol barang ekspor

Belanda juga mengungkapkan keinginannya untuk mendorong kontrol ekspor dalam konteks yang disebut dengan Peraturan Wassenaar yang terdiri dari 42 negara. Puluhan negara itu menyetujui kontrol ekspor senjata konvensional dan barang dengan kegunaan ganda, yakni barang dengan kepentingan sipil dan militer.
Akan tetapi, Rusia dilaporkan masih masuk sebagai anggota Peraturan Wassenaar. Oleh karena itu, Belanda menyadari bahwa Rusia berkesempatan untuk memblokir proposal tersebut.
Dilaporkan Politico, Belanda sedang berupaya membangun daftar barang ekspor yang dibatasi sendiri terlepas dari Peraturan Wassenaar. Mereka juga mendorong agar anggota Uni Eropa lainnya dapat meniru langkah Belanda.