Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Taliban: Perang Telah Usai, Ini Kemenangan Rakyat Afghanistan!

Pejuang Taliban berjaga-jaga di provinsi Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Jakarta, IDN Times – Taliban mengumumkan bahwa perang di Afghanistan telah berakhir setelah kelompok pemberontak itu berhasil menguasai istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan.

Dilansir dari The Straits Times, pengumuman itu disampaikan pada Senin (16/8/2021), ketika Presiden Ashraf Ghani bersama keluarganya telah melarikan diri ke Tajikistan dan negara-negara Barat telah mengevakuasi warga serta staf diplomatiknya.

"Hari ini adalah hari besar bagi rakyat Afghanistan dan mujahidin. Mereka telah menyaksikan buah dari upaya dan pengorbanan mereka selama 20 tahun," kata juru bicara kantor politik Taliban Mohammad Naeem.

“Terima kasih kepada Tuhan, perang di negara ini telah berakhir,” tambah dia.

1. Taliban sebut pencapaiannya sebagai kemenangan rakyat

Ilustrasi Taliban (ANTARA FOTO/AFP/Noorullah Shirzada)

Taliban hanya membutuhkan waktu lebih dari satu minggu untuk menjatuhkan pemerintahan Ghani, menyusul serangkaian serangan kilat yang berhasil menaklukkan kota-kota besar. Agresivitas Taliban jauh lebih cepat dari prediksi intelijen Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya memperkirakan bahwa Kabul akan jatuh dalam waktu 90 hari.

Naeem menegaskan, rezim pemerintahan yang akan dibentuk oleh Afghanistan tidak akan mengisolasi kehidupan warga dan menyerukan hubungan internasional yang damai.

"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat. Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun, dan kami tidak ingin menyakiti orang lain,” tutur Naeem.

2. Sistem pemerintahan baru akan diumumkan setalah pasukan asing pergi

Anggota Pasukan Khusus Afghanistan berkumpul kembali setelah bentrokan hebat dengan Taliban selama misi penyelamatan seorang polisi yang terkepung di sebuah pos pemeriksaan, di provinsi Kandahar, Afghanistan, Selasa (13/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui.

Seorang pemimpin Taliban mengatakan kepada Reuters, dengan syarat anonim, kelompok gerilyawan Islam itu akan menyusun struktur pemerintahan baru setelah seluruh pasukan asing meninggalkan Afghanistan.

Pada saat yang sama, dia memastikan bila seluruh masyarakat dapat melanjutkan kehidupan sehari-harinya denga normal.

“Taliban tidak akan menakuti warga sipil. Kehidupan normal akan berlanjut dengan cara yang jauh lebih baik, hanya itu yang bisa saya katakan untuk saat ini," kata dia.

Sebelumnya, dikutip dari The Guardian, beredar informasi bila Taliban hendak mendeklarasikan Negara Islam Afghanistan (Islamic Emirate of Afghanistan). Selama lebih dari 20 tahun bergerilya, Taliban mengecam sistem pemerintahan Ghani yang sekuler dan ditopang oleh negara-negara Barat. 

3. Kebijakan AS mengamankan bandara Kabul dikecam warga

Humvee milik Pasukan Khusus Afghanistan terlihat hancur selama bentrokan hebat dengan Taliban selama misi penyelamatan seorang perwira polisi yang dikepung di sebuah pos pemeriksaan, di provinsi Kandahar, Afghanistan, Selasa (13/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, semua staf diplomatik termasuk Duta Besar Ross Wilson telah dipindahkan ke bandara Kabul untuk menunggu evakuasi. Bendera AS juga telah diturunkan dan dipindahkan dari kompleks kedutaan.

Kebijakan Washington mengamankan bandara Kabul dikecam oleh warga Afghanistan. Ratusan warga menyerbu landasan pacu demi mengamankan kursi tersisa dalam penerbangan komersil, mereka ingin melarikan diri sebelum AS mengambil alih lalu lintas udara.

"Bagaimana mereka bisa menguasai bandara dan mendikte syarat dan ketentuan untuk Afghanistan?" kata Rakhshanda Jilali, seorang aktivis hak asasi manusia yang berusaha hijrah ke Pakistan.

"Ini adalah bandara kami, tetapi kami melihat diplomat dievakuasi sementara kami menunggu dalam ketidakpastian," ujarnya, seraya mengatakan bahwa dia menerima beberapa ancaman pembunuhan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us