Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terancam Serbia, PM Kosovo: Tambah Pasukan NATO di Negara Kami!

Kendaraan temput KFOR di Kosovo Utara. (twitter.com/NATO_KFOR)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Albin Kurti, pada Minggu (1/1/2023), menyerukan agar NATO meningkatkan jumlah pasukannya di Kosovo. Dia khawatir konflik antara Kosovo dan Serbia pecah dalam beberapa pekan terakhir akibat memanasnya tensi.

Sebelumnya, ketegangan antara dua negara terus memanas akibat penangkapan mantan polisi Kosovo oleh Pristina. Setelah itu, warga etnis Serbia yang marah menggelar demo dan menutup jalan di beberapa ruas jalan di Kosovo Utara. 

1. Kurti menyebut pasukan KFOR masih kurang

Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti. (twitter.com/albinkurti)

PM Kurti menyatakan, keberadaan Pasukan Penjaga Perdamaian NATO di Kosovo (KFOR) di negaranya masih sangat sedikit. Ia menyebut bahwa hanya ada 70 dari 400 tentara Jerman yang ditempatkan sebagai pasukan KFOR. 

Kurti juga mengatakan, NATO seharusnya meningkatkan keberadaan KFOR di Kosovo untuk mengamankan negaranya dan kawasan Balkan Barat. 

"Peningkatan signifikan tentara NATO dan peralatan militer di negara kita akan memberikan keamanan lebih dan kedamaian di Kosovo maupun seluruh kawasan Balkan Barat," tutur Kurti dalam Die Welt, dilansir DW.

2. Kurti tuding Rusia mendukung pemblokiran jalan di Serbia

Kurti juga menuding sekelompok orang yang mengenakan seragam Wagner dari Rusia dan geng motor Night Wolves terlibat dalam pendirian barikade di Serbia. Itu setelah adanya pemblokiran pintu perbatasan terbesar di Merdare oleh sekelompok orang. 

Sebelumnya, Kurti menuding Serbia berada di bawah pengaruh Rusia yang berupaya merusak stabilitas negaranya. PM Kosovo mendesak NATO untuk meningkatkan pasukannya di Kosovo demi menangkal provokasi dari Serbia dan Rusia. 

Meski demikian, Rusia yang merupakan sekutu dekat Serbia, menolak terlibat dalam ketegangan antara Serbia-Kosovo belakangan ini. Namun, Rusia tetap menyatakan dukungannya terhadap Belgrade.

3. Vucic tuding Kosovo tingkatkan keberadaan polisi di wilayah utara

Presiden Serbia, Aleksandar Vucic (instagram.com/avucic)

Pekan lalu, Presiden Serbia Aleksandar Vucic menuding Kosovo terus mengirimkan polisinya ke Mitrovica. Ia menuding Pristina ingin memecah belah kota-kota di Kosovo utara yang didiami penduduk etnis Serbia. 

"Polisi Kosovo mendirikan dua titik pengecekan dan kerap menghentikan warga untuk memprovokasi mereka. Mereka tidak paham bahwa mereka tidak punya kekuatan di Kosovo utara. Tidak ada yang takut pada etnis Albania. Mereka tidak lebih kuat dari etnis Serbia," papar Vucic, dikutip N1.

"Warga Albania tidak masuk ke dalam selama 20 hari karena dua alasan, mereka akan menghadapi perlawanan sengit dan mereka tahu bahwa respons dari Serbia akan sangat serius untuk menyingkirkan mereka," tambahnya. 

Vucic akan melanjutkan perjuangan untuk menyelamatkan etnis Serbia di Kosovo dan mempertahankan perdamaian yang tidak mudah untuk dicapai di Kosovo. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us